4

4.8K 576 59
                                    

Kini Arka sudah berada di cafe tempat sahabatnya berkumpul, tatapan tajam dari sahabat-sahabatnya membuat Arka sedikit menelan ludah. Ia membuat mereka menunggu terlalu lama karena tadi, dirinya pulang terlebih dahulu untuk mengganti baju yang tadi basah oleh keringat.

Arka menatap sahabatnya satu-persatu, ia menghela nafas sejenak sebelum meminta maaf dan menjelaskan alasan dirinya telat.

"Sorry telat, tadi ada kepentingan yang gak bisa buat ditinggal." jelas Arka. Ya, tadi memang sangat penting bagi Arka, perempuan pujaan nya sedang mengalami kesulitan, ia tidak bisa membiarkan Navisya mendorong motor sepanjang perjalanan. Arka akan merasa bodoh jika dirinya membiarkan hal itu terjadi.

Afiqah memandang Arka tak percaya, tapi kemudian ia mengangguk, Rani dan Bagus pun ikut mengangguk.

"Iya gua percaya kok, Ned." ucap nya sambil tersenyum, laki-laki yang dipanggil Juned itu menghela nafas lega.

Juned, nama itu adalah nama pemberian dari sahabat-sahabat Arka kepada dirinya.Nama panggilan itu diambil dari nama tengah Arka, Junaedi yang di singkat menjadi Juned. Hanya mereka yang memanggilnya seperti itu, selebihnya memanggil dengan nama asli nya.

Kemudian, Afiqah mengeluarkan sebuah surat undangan pernikahan dari dalam tasnya.Rani melotot melihat itu, ia segera mengambil undangan itu, lalu memperhatikan nya.

"Fiqah," panggil Rani, sontak Afiqah menoleh. Rani bangkit dari duduk nya lalu memeluk Afiqah dengan erat, Afiqah terkejut dengan sikap Rani yang tiba-tiba seperti itu.

"Selamat, Ya Allah sahabat aku udah mau Married, seneng banget aku." ucapnya sambil berlinang air mata.

Afiqah memasang wajah heran, ia segera melepas pelukan itu lalu menatap Rani lekat-lekat.

"Apasih Ran? Bukan aku yang nikah." kata Afiqah yang membuat Rani mengerjap, ia menoleh menatap Arka dan Bagus yang tengah memandang nya aneh, kemudian beralih menatap Afiqah.

"Bukan kamu?" tanya nya lagi untuk memastikan. Afiqah tersenyum lalu menggeleng.

"Kak Ocha yang mau nikah, bukan aku." Rani mengelap air matanya, lalu duduk kembali di tempatnya. Ya, tujuan Afiqah mengumpulkan mereka semua disini adalah untuk memberikan undangan pernikahan Ocha, kakak dari Afiqah, yang akan diselenggarakan akhir bulan ini.

"Makanya dibaca dulu undangan nya, Sukijah." sahut Bagus, Rani memasang wajah malu nya.

"Mianhe." maaf Rani dengan bahasa korea nya. Begitulah Rani, seorang K-pop yang sudah terbiasa menggunakan bahasa negeri gingseng itu di setiap harinya.

Arka terkekeh melihat itu, ada-ada saja kelakuan sahabatnya ini. Ia membuka undangan nya itu lalu membaca, namun saat ia sedang membaca, baju bagian bawah nya seakan-akan ditarik oleh seseorang. Arka menoleh, matanya membulat ketika melihat seorang anak perempuan disana.

"Om Alka." panggil anak itu girang, Arka tersenyum lalu mengangkat anak itu kepangkuan nya.

"Eh, anak saha eta? Gemoy banget, Kiyowo." ucap Rani gemas.

"Hei baby, Kamu kesini sama siapa?" tanya Arka sambil mencubit pelan pipi gembul anak itu.

"Sama gue, Ka." jawab seorang laki-laki yang kini berdiri disamping nya. Arka mendongak, menatap laki-laki itu yang merupakan kakak sepupu Arka sekaligus papah dari Luna, anak yang sedang Arka pangku saat ini.

Laki-laki itu menyapa sahabat Arka yang tengah menatap kagum dirinya, apalagi Afiqah dan Rani, mereka menatap laki-laki itu dengan tatapan menerkam. Bagaimana tidak? Wajah tampan serta postur tubuh yang sangat perfect itu dapat membuat seluruh perempuan jatuh hati kepadanya.

ARKASYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang