3

5K 629 71
                                    

Pagi ini, Arka sedang tidak ada jadwal kuliah. Ia pun memutuskan untuk pergi mengantar adik bungsunya ke sekolah. Tadinya, ia juga ingin sekalian mengantar adik kembar nya kuliah, namun mereka menolak dengan alasan bahwa dirinya sudah besar dan tidak perlu diantar.

Arka melajukan mobilnya dijalan raya dengan kecepatan sedang, jalanan pagi ini lumayan ramai dipenuhi pengendara yang hendak pergi bekerja ataupun aktivitas lainnya.

Setelah 15 menit menempuh perjalanan, akhirnya mereka sampai di SMAN 1 Mandiri, salah satu SMA Negeri Favorite di kota Bogor ini, dan tempat dimana Arka belajar dulu.

Arka turun dari mobilnya lalu membukakan pintu untuk Qila, Qila tersenyum lalu segera turun.

"Aku masuk dulu ya bang, Assalamualaikum." pamit nya sambil menyalimi tangan Arka.

"Waalaikumsalam, belajar yang semangat ya, tuan putri." balas Arka, Qila tertawa lalu mencubit perut Arka.

"Abang jangan kaya gitu ah, aku jadi baper sendiri tau." Arka terkekeh, kemudian mengusap pelan puncak kepala Qila.

"Hehe, yaudah sana masuk. Nanti telat." ucap Arka, Qila mengangguk. Ia pun segera berlari menuju pintu gerbang sekolah sambil melambaikan tangan nya, Arka pun langsung membalas lambaian itu.

Setelah melihat Qila sudah masuk kedalam sekolah, Arka berjalan masuk kedalam mobilnya. Namun, langkahnya terhenti ketika manik matanya melihat seorang perempuan, bersama seorang laki-laki yang seumuran dengan Qila sedang berdiri di depan gerbang sekolah. Niat nya untuk masuk kedalam mobil gagal, kini ia tengah menatap perempuan itu dengan serius.

"Kak, Idan masuk ya. Assalamualaikum." pamit Aidan, Navisya mengangguk lalu menjawab salam nya.

Setelah itu, Navisya langsung melangkahkan kakinya pergi menuju motor yang parkirkan di tepi jalan. Ia menaiki motor Matic nya lalu segera melaju menuju pasar untuk berbelanja.

Hari ini, kedua orang tuanya sedang disibukkan dengan pekerjaan masing-masing. Oleh karena itu, seluruh pekerjaan rumah Navisya yang menanggung. Mulai dari berbelanja, memasak, menyuci, dan membersihkan rumahnya, semua Navisya kerjakan. Beruntung saja hari ini ia sedang tidak ada kelas, jadi dia tidak perlu men- delay pekerjaan tersebut.

Motor itu melaju dengan kecepatan yang bisa dibilang sangat tinggi. Dengan lihai, dirinya menyalip beberapa mobil yang melaju lambat di depan nya. Jarak dari sekolah menuju pasar lumayan jauh, tapi dengan cepat ia sampai disana dalam kurun waktu 5 menit.

Navisya memakirkan motornya di tempat parkir, lalu berjalan menuju pasar untuk membeli beberapa sayuran yang akan ia masak hari ini.

Tak hanya sayuran, ia juga menyempatkan diri membeli camilan untuk ia makan dengan Aidan nanti malam. Karena nanti malam, dirinya dan Aidan sudah berencana untuk menonton film bersama di laptop.

Setelah semua kebutuhan memasak dan camilan nya sudah terpenuhi, Navisya kembali menuju motornya untuk segera pulang.

Karena barang belanjaan yang Navisya beli tadi lumayan banyak, Navisya mengendarai motornya dengan kecepatan sedang. Ia takut terjadi sesuatu karena muatan nya saat ini sangat banyak.

Saat ia sedang asik berkendara, Tiba-tiba, motor yang dikendarainya itu berhenti. Navisya terkejut, ia menurunkan standar motornya lalu turun untuk memeriksa.

"Innalillahi, ini motor kenapa berhenti?" gumam nya, ia membuka jok motor nya lalu melihat tangki bensin. Dengan refleks tangan nya memukul kening nya sendiri.

"Ya Allah, lupa isi bensin." Navisya menengok ke kanan dan kirinya, mencari SPBU mini yang biasa berada di pinggir jalan. Namun, ia tidak menemukan nya.

ARKASYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang