13

4.5K 488 30
                                    

Resepsi pernikahan itu berjalan dengan lancar. Banyak orang berdatangan untuk memberi selamat kepada Arka dan Navisya, terutama orang terdekat mereka.

Setelah acara selesai, Arka segera membersihkan dirinya agar bisa beristirahat.

Mulai hari ini, dirinya akan tinggal dirumah mertua nya. Sesuai kesepakatan mereka pada saat Arka melamar Navisya. Seluruh pakaian Arka sudah berada di dalam koper besar yang ia letakkan didalam kamar istrinya.

Arka berjalan menuju kamar dengan rambut yang masih basah dan berantakan,sehabis mandi. Kenop pintu itu ia buka dan memperlihatkan Navisya sedang merapikan serta memasukkan pakaian Arka kedalam lemari.

Acara tadi pasti menguras banyak tenaga, Arka saja sudah merasa lelah saat ini. Tapi Navisya, ia masih bisa melakukan aktivitas setelah seharian penuh menyalami tamu yang berdatangan.

Arka menghampiri Navisya lalu duduk didekatnya.

"Beresin pakaian nya nanti lagi ya, sekarang sudah malam. Kamu harus istirahat." perintah Arka, Navisya menoleh kemudian tersenyum.

"Sedikit lagi kok, Mas istirahat aja duluan." sahut Navisya, Arka mengerjap.

"Mas?" Navisya menoleh.

"Ke-kenapa? Gak suka ya?" tanya Navisya, Arka tersenyum kemudian menggeleng.

"Mas suka kok." jawab Arka sambil sedikit mendekatkan kepalanya dengan Navisya. Navisya segera menundukkan pandangan nya, ia tidak bisa menatap Arka yang tengah tersenyum itu.

Setelah itu, Arka menutup pintu lemari dan menggenggam tangan Navisya untuk berdiri bersamanya.

"Ayo tidur, sudah malam. Besok bisa dilanjut lagi."

Navisya mengangguk, ia membuka kerudung nya terlebih dahulu agar bisa tidur dengan nyaman.

Arka mematung melihat rambut indah milik Navisya. Istrinya itu terlihat lebih cantik dengan rambut tergerai, senyum Arka kembali terbit.

"Cantik." batin Arka, rasanya Arka ingin memandang Navisya terus-menerus.

Navisya menatap Arka, kening nya mengkerut saat melihat suaminya tengah menatap dirinya tanpa berkedip.

"Mas?" panggil Navisya, Arka segera tersadar.

"Iya."

"Kenapa?" tanya Navisya.

"Sepertinya Mas adalah laki-laki beruntung yang bisa memiliki kamu." Arka tersenyum.

"Kamu cantik dengan rambut tergerai, dan itu hanya Mas dan calon anak kita nanti yang bisa menikmati kecantikan kamu."

Blush, pipi Navisya memerah mendengar itu. Jantung nya juga bekerja dua kali lebih cepat dari biasanya, ia segera menundukkan kepala agar Arka tak melihat wajah merah nya.

Arka maju mendekat kearah Navisya, menepis jarak diantara keduanya. Tangan nya melebar, setelah itu ia memeluk erat istrinya. Navisya membulatkan mata, kini dirinya sudah berada di dekapan Arka. Ia juga bisa mendengar suara detak jantung Arka yang berdetak sangat cepat.

Aroma maskulin tubuh Arka tercium di penciuman nya, ia sangat suka aroma itu. Jujur, Navisya merasa nyaman berada dipelukan Arka seperti ini.

"Sekali lagi, saya berterima kasih sama kamu karena telah memilih saya untuk menjadi suami kamu." bisik Arka di telinga Navisya, deruh nafas Arka sangat terasa di kulit nya.

Tangan Navisya perlahan bergerak dan mengelus punggung lebar Arka.

Arka melepas pelukan nya, kemudian ia menatap Navisya.

ARKASYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang