"Mau apa lo? Awas! Gue mau lewat." kata Salsa ketus, Lidya berjalan mendekat lalu menunjuk Salsa dengan jari telunjuk nya.
"Gue gak ada urusan sama lo, jadi gue harap lo diem!" sahut Lidya, ia menggeser Salsa agar sedikit menjauh dari nya.
"Anj—" ucapan Salsa terpotong, ia berusaha untuk tidak berbicara kasar pada orang lain. Navisya yang mengajarinya seperti itu. Kemudian tatapan Salsa mengarah pada teman-teman Lidya yang tengah menatap aneh dirinya.
"Ngape lo liat-liat? Demen sama gue?" kesal Salsa, mereka yang menatap Salsa langsung mengalihkan pandangan nya ke arah lain.
"A—ada apa, ya?" tanya Navisya gugup, ia sedikit takut dengan Lidya karena perilaku buruk yang perempuan itu lakukan terhadap dirinya. Lidya menghela nafas sejenak sebelum berbicara pada Navisya.
"Gue mau minta maaf." ucap Lidya yang membuat Navisya mengerjap.
"Sebenernya gue males ngomong kayak gini sama lo, tapi..." Lidya menggantungkan ucapan nya saat melihat seorang perempuan lewat disamping dirinya. Navisya menatap bingung Lidya.
"Tapi apa?" tanya Navisya, Lidya segera tersadar dan kembali mengarahkan pandangan nya pada Navisya.
"E—eh, pokoknya gue minta maaf sama lo." sahut Lidya dengan sedikit berteriak, Navisya terdiam.
"Tapi, kamu minta maaf untuk apa, ya?" tanya Navisya lagi, pasalnya akhir-akhir ini Lidya tidak berbuat buruk padanya.
"Ck, gak usah pura-pura lupa. Gue minta maaf soal waktu itu, maaf karena gue udah jahat sama lo, terutama bikin baju lo basah." sahut Lidya, Navisya tersenyum mendengar itu.
"Kalau soal itu, kamu gak minta maaf pun aku udah pasti maafin kok. Lagian itu udah tiga minggu yang lalu, jadi lebih baik dilupain." balas Navisya, Lidya mengangguk.
"Syukur deh kalo lo udah maafin. Yaudah,gue cabut." ucap Lidya lalu pergi begitu saja dari hadapan Navisya, teman-teman nya pun segera mengikuti dirinya.
Salsa yang sedari tadi menyimak, langsung menghampiri Navisya. Ia sangat penasaran sekaligus geram dengan itu. Yang namanya minta maaf itu harus didasari oleh hati yang ikhlas, melihat cara Lidya meminta maaf seperti tadi sangat membuat Salsa kesal. Lidya meminta maaf tidak sepenuhnya dari hati, seperti ada sesuatu yang memaksa dirinya untuk bilang maaf pada Navisya.
"Dia minta maaf apa nyari ribut, sih? Masa minta maaf kayak gak ikhlas gitu. Kalo gue yang jadi lo Sya, gue gak bakal maafin tuh orang." gerutu Salsa, Navisya menggelengkan kepala nya.
"Gapapa Sa, yang penting dia udah ada niatan untuk minta maaf. Aku juga gak berharap supaya dia minta maaf sama aku, karena aku udah bener-bener maafin semua kesalahan dia. Kita itu harus bisa saling memaafkan, gak boleh menaruh dendam—"
"Iya Sya, gue paham. Udah deh jangan ceramahin gue dulu. Otak gue masih mendidih nih gara-gara biologi tadi. Nanti aja ya siraman rohani nya, kalo otak gue udah normal lagi." potong Salsa, Navisya tersenyum melihat tingkah sahabat nya ini.
"Yaudah, sekarang ayo ambil tas. Kita ke mushola dulu sebelum pulang, sholat dzuhur." ajak Navisya, Salsa mengangguk. Setelah itu, mereka pun berjalan menuju kelas untuk mengambil tas.
Sementara di ujung koridor, Lidya menghampiri seorang perempuan yang tengah berdiri dengan topi yang terpasang dikepalanya. Ia berhenti tepat didepan perempuan itu.
"Udah puas lo?" tanya Lidya galak, perempuan yang tadinya menunduk itu sekarang mendongak menatap Lidya.
"Hm." jawab nya dengan berdehem.
"Gue udah lakuin sesuai dengan apa yang lo mau. Jadi, sekarang gue minta sama lo buat berenti ganggu hidup gue." ucapnya lalu segera pergi dengan emosi yang sedikit membara. Ia terpaksa meminta maaf kepada Navisya karena gangguan yang Lidya dapat di setiap harinya dari perempuan tersebut. Entah siapa perempuan itu, Lidya pun tidak tahu. Yang pasti perempuan tersebut satu fakultas dengan nya karena ia sering melihat dia berlalu lalang di sekitar fakultas.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKASYA
RomanceROMANCE-ISLAMI ON GOING AWAS BAPER⚠ "Yang namanya usaha, pasti tidak akan mengkhianati hasil." Kata-kata itu terus terulang dikepala Arka, membuat dirinya semakin bersemangat untuk menggapai cinta seorang perempuan yang telah lama ia impikan. Segala...