05 || Ikatan batin

2K 351 59
                                    

"Untuk apa perduli pada apa yang seharusnya kita tidak ikut campurkan? Semua orang, semua manusia memiliki masalahnya sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Untuk apa perduli pada apa yang seharusnya kita tidak ikut campurkan? Semua orang, semua manusia memiliki masalahnya sendiri."

Jangan lupa vote & comment nya!!!
Aku mnunggu :)
Luv klian <3

______^_^______

Jam istirahat telah hadir, semua sedang bersiap untuk menuju kantin, surga bagi para siswa dan siswi yang telah berada di kelas mendengar kan setiap materi dari para guru.

Seperti biasa, Fai akan pergi ke kantin bersama Afsheen. Fai belum memiliki teman, karena memang dia yang terlalu canggung untuk memulai perkenalan. Baginya jika ada yang ingin berteman, ayok. Namun jika pun tidak, ya enggak masalah.

"Af?" panggil Fai ketika mereka sudah berada dimeja dan sudah memesan makanan mereka masing-masing.

"Iya kak?"

"Kamu ingat sama cowok kemarin? Dia emang nya siapa? Kenapa sifatnya gitu banget si?"

"Ohh, yang kemarin ya. Dia kakak kelas kita, dia udah dijenjang terakhir. Dia terkenal buruk di semua mata siswa dan siswi Alexander, ya ... Mungkin karena emang gitu sifatnya ya. Guru juga tuh kayaknya capek nasehatin dia mulu kak. Dan lagi, dia terkenal banget playboy. Ada yang bilang, dia bisa punya 3 pacar dalam sehari. Ya tapi ... Wallahualam yaa, siapa yang tau kebenaran nya, iya nggak?"

"Waw, kalo itu bener, aku bingung kenapa para perempuan nya mau? Kayak enggak ada cowok lain aja. Kalo gitu ya mending jomblo aja, iya kan?"

"He'em. Aku juga nggak tau, mungkin karena kak Alard tampan dan kaya? Maybe."

Makanan mereka datang diwaktu tepat, membuat mereka menghentikan obrolan ringan yang membicarakan orang lain.

"Nanti mau ke rumah? Mama kangen katanya," ujar Fai memberi tahu.

"Wah, aku juga kangen mama Syifa, kebetulan jadwal aku di cáfe hari ini libur."

"Bagus, nanti pulang bareng aku ama sopir ya," yang dijawab anggukan oleh Afsheen.

_________

Sedangkan disisi lain, Raz tengah berjalan seraya membawa sebotol minuman dingin mengarah ke lapangan basket.

Istirahat baginya bukan tempat untuk makan, melainkan mengistirahatkan dirinya dengan sesuatu yang ia suka.

Ia bukan pemilih dalam hal makanan, hanya saja ia lebih suka dengan makanan khas rumahan yang dibuat sendiri oleh orang rumah, semacam lebih percaya.

Ia berhenti di bawah pohon rindang tepat dibelakang lapangan basket, tempat yang sejuk untuk mengistirahatkan dirinya sendiri.

Saat tengah asik memejamkan matanya ia mendengar suara seseorang yang sepertinya sedang marah. Ia membuka matanya, memutar kepalanya ke segala arah untuk mencari sumber suara itu.

[As3] Cerita Aku, Kamu Dan KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang