📍WARNING📍
Baca terlebih dahulu : MJWB dan Beside You.
[Tamat]
Spiritual- Romance- Fiksi remaja.
_________
"Mati nggak akan membuat lu lebih tenang. Ya. Oke, masalah yang lu hadapi bakal hilang, tapi semua yang lu lakuin didunia ini bakal ada pert...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Mau apapun bentuk, kulit, dan secantik apapun kita, jika akhlak baik belum mengiringi, untuk apa? Allah SWT. Sudah menciptakan kita, para manusia dengan bentuk yang paling sempurna, sebaik-baik nya bentuk."
-CAKK, 1 april 2021.
Maaf ya, tdi aku unpub dulu wkwk, ada yg salah :/
_______^_^________
"Berarti ini kanan atau kiri, neng?"
Griez sudah hampir sampai di rumah nya, dan ia baru sadar di tubuhnya --lebih tapatnya paha nya-- masih terbalut selimut kecil bergambar animasi jepang yang ia tak ketahui apa judulnya.
Bisa-bisa nya ia melupakan barang seseorang seperti ini. Oh Ghost! Hari ini dia seperti tidak punya muka! Ditolong, di tumpangi mobil, di pesankan taksi, diberikan --dipinjamkan-- selimut oleh Raz, rasa nya benar-benar memalukan padahal dirinya membenci lelaki si mulut pedas itu, dasar cowok julid!
"Neng?"
"Eh, iya bang?"
"Ini kanan atau kiri, neng?"
Griez melihat keluar, mencoba mengenali jalan menuju rumahnya, "Kanan bang, nanti ada pagar warna hitam terus temboknya warna abu-abu."
"Oh, siap, neng."
Tak sampai dua menit, taksi itu berhenti, membuat Griez sadar bahwa ini pasti sudah sampai. Ia mulai membuka pintu taksi tersebut.
"Bang, tunggu dulu ya, saya mau ambil uang di dalam dulu."
"Sip, neng. Sama-sama. Saya duluan, udah ditunggu anak istri," pamit abang taksi dengan cengiran pede nya, membuat Griez tertawa namun juga meringis.
"I-iya, bang, hati-hati ya."
Griez menghembuskan nafasnya, antara lega namun juga takut. Didalam sana, seseorang yang selalu ia hindari sedang berada dirumah, membuat rumah yang dulu nya terasa seperti surga dan memiliki magnet untuk selalu menjadi tempat ternyaman, kini menjadi neraka untuk nya.
Niat menghindari rumah dengan cara kabur, ia malah bertemu dengan Gara, mantan pacarnya yang sangat temperamental. Bagaimana dia bisa terus bersama dalam hubungan toxic seperti itu? Oh tidak, terimakasih. Kehidupannya sudah sangat rumit, ia tak ingin menambah dengan berpacaran pada orang yang salah.