36 || kisah baru dimulai.

921 202 26
                                    

"Kisah yang mungkin tidak akan memiliki keindahan dan kebahagiaan didalamnya selain penderitaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kisah yang mungkin tidak akan memiliki keindahan dan kebahagiaan didalamnya selain penderitaan.
Dan karena dia, Fai terjebak didalamnya."

-CAKK, 19 Juni 2021.

««««»»»»

Raz sudah berada dikamar nya. Sejak makan malam tadi, Fai tidak pernah membuka mulutnya untuk berbicara, jangankan berbicara melirik Raz saja dia enggan.

Dan hal itu sukses membuat Raz kian diterpa rasa bersalah. Untuk pertama kalinya mereka bertengkar hingga saling canggung dan tak bertegur sapa seperti ini. Rasanya aneh dan Raz tak terbiasa dengan ini.

Perkataan dua perempuan yang tadi sore memintanya untuk segera berbicara dan bertemu dengan Fai mengusiknya. Ia ingin melakukan itu, tapi Fai itu memiliki sifat yang keras kepala. Ia jadi merasa tidak akan berguna berbicara di tengah amarah keduanya seperti ini.

Tapi, dia juga tak ingin ini terus berlanjut.

"Fai, buka pintunya," titah Raz dari luar pintu. Sejak beberapa menit lalu ia sudah mengetuk pintu itu namun, tidak ada balasan dari dalam.

Sedangkan didalam sana, Fai yang terduduk di depan meja belajarnya membuang nafas kesal. Kenapa sih Aa nya itu tidak lelah membujuknya? Dia sedang malas berdebat.

"Apa sih? Fai bilang Fai nggak mau ngomong sama Aa."

"Aa bilang, buka pintunya!"

Fai merengut mendengar nada perintah yang tajam keluar dari mulut Raz. Aaah! Dia sedang tidak ingin dimarahi.

Fai membuka pintunya, "Apa?"

Raz masuk dan menutup pintunya, membiarkan Fai kembali duduk didepan meja belajar dengan berpura-pura menulis sesuatu.

"Aa udah bilang berapa kali, Fai? Jauhi dia."

"Apa sih? Buat apa Fai jauhi kalo kita nggak sedekat itu!" balas Fai tidak mau kalah, masih mempertahankan posisi awalnya ---berpura-pura menulis.

"Nggak sedekat itu, tapi sedekat ini?"

"Sedekat ini ... apa?!"

"Ketemu diam-diam di lorong, musala, dan depan gerbang. Apa maksudnya? Fai, kamu tau apa yang kamu laku---"

Tuk ...

"A!" teriak Fai memotong ucapan Raz setelah membanting pulpen yang sejak tadi ia genggam.

"Apa? Apa yang coba kamu sembunyikan, Fai?"

[As3] Cerita Aku, Kamu Dan KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang