[As3] Cerita Aku, Kamu Dan Kita

26 || Tangisan kedua

"Sedingin dan sebeku apapun hati seseorang, jika itu menyangkut hal yang ia sayangi, air mata pun bukanlah hal berharga lagi."

-CAKK, 22 Mei 2021.

««««»»»»

"Rora tidur aja, ya. Abang akan tunggu sampe Rora tidur," titah Alard yang kini sedang terduduk di samping brankar adiknya.

"Abang, besok sekolah, kan? Abang pulang aja, Rora akan langsung tidur, kok."

Alard mengeratkan genggaman nya ditangan kecil Aurora, bibirnya menyunggingkan senyum.

"Biasanya Abang juga pulang malam, kan?"

"Hm, kalo gitu Rora mau tidur. Terimakasih untuk hari ini Abang, Rora seneng banget! Selamat malam," jawab Aurora dengan senyuman yang cerah.

Alard bangkit dari duduknya, menjatuhkan kecupan kecil dikening tak seberapa milik Aurora.

"Hm, selamat tidur, Adiknya Abang."

Ruangan VIP itu kembali sunyi, hanya detakan dari mesin Elektrokardiogram (EKG) yang terdengar.

Alard mengusap lembut tangan Aurora dengan ibu jarinya, selalu merasa khawatir dengan keadaan Aurora apalagi saat ia harus meninggalkan rumah sakit untuk sekolah ataupun menjalankan misi.

Saat jam sudah menunjukkan semakin malam, Alard berdiri untuk pulang. Ia baru ingat ia memiliki misi untuk malam ini.

Alard kembali mengecup dahi Aurora, "Abang pulang dulu, besok sore Abang akan kesini lagi. Jaga diri selama Abang nggak ada disini, hm."

Alard baru saja membuka pintu, namun ia dikejutkan oleh Dokter yang sudah merawat Aurora sejak awal.

"Maaf mengagetkan, Alard. Bisa kita bicara sebentar?"

"Bisa, Dok."

Alard sudah duduk berhadapan dengan Dokter Ardi, Dokter darah (hematologi) yang merawat Aurora sejak awal Aurora diketahui memiliki penyakit kanker darah, Leukemia.

"Ada apa? Adik saya baik-baik saja, kan, Dok?"

"Kondisinya semakin buruk, Alard. Sel darah dalam tubuhnya semakin mengganas, menyerang tulang belakang."

"Enggak mungkin, Dok! Aurora selalu rutin ikut kemoterapi, kenapa bisa makin ganas?!"

"Dia masih kecil, tubuhnya bahkan belum sesempurna anak remaja. Darah putihnya pun sudah mati, tidak ada lagi antibodi dalam tubuhnya. Dengan kondisi seperti itu sel kanker semakin masuk, menguasai tubuh Aurora."