42 || Rasa malu

914 220 140
                                    

"Sesuatu yang buruk akan selalu mendatangkan rasa sesal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sesuatu yang buruk akan selalu mendatangkan rasa sesal. Namun, saat semua terjadi di luar ekspektasi kita apa yang harus kita lakukan?"

-CAKK, 31 juli 2021.

««««»»»»

Setelah melaksanakan sholat isya di masjid seraya menenangkan Griez, kini waktunya Raz untuk mengantar gadis itu pulang. Mereka berdua di dalam mobil milik Raz, sepi dan sunyi itulah yang terjadi di antara mereka.

"Lo mau pulang ke rumah lo, kan?" tanya Raz untuk memastikan pada Griez.

Griez kembali memutar otaknya, rumah? Rumah mana yang pantas ia singgahi? Ia tak memiliki tempat di kedua rumah itu. Haruskah ia tinggal di sana? Untuk apa? Terus menambah luka di hatinya? Rasanya Griez tidak akan sudi lagi menginjakkan kakinya di kedua rumah tersebut.

"Gue nggak punya rumah."

Raz menghembuskan nafasnya perlahan, melirik Griez yang duduk di jok belakang seraya bersandar di jendela. Gadis itu benar-benar seperti tak lagi memiliki kehidupan. Entahlah, mungkin memang sudah tak ada lagi kehidupan di dalam tubuh itu.

"Terus lo mau kemana?"

"Kemana aja kecuali rumah itu."

"Lo punya apartemen?" Griez menjawab, "Nggak."

"Lo punya rumah lain?" Griez kembali menjawab, "Nggak."

"Terus lo mau kemana? Nggak mungkin kan lo terus di mobil gue?!"

"Kenapa nggak mungkin?" tanya Griez datar, raut wajahnya tak berubah.

Raz diam, memaklumi bahwa kepala gadis itu mungkin sudah jatuh ke dalam sungai saat dia ingin bunuh diri beberapa jam lalu. Ia hanya fokus mengendarai mobilnya menuju sesuatu tempat. Tempat yang mungkin bisa di jadikan tempat Griez bermalam.

Saat sudah sampai dan selesai memarkirkan mobilnya, ia mengajak Griez untuk turun. "Ngapain lo bawa gue ke apartemen? Lo punya apartement di sini?"

"Berisik."

"Gue serius Raz, gue bilangin bapak lo nanti, ya."

"Kayak kenal bapak gue aja lo."

"Ya nggak, sih. Kenalin lah," ujar Griez.

"Dih, siapa lo?"

"Cih, menyebalkan!"

Raz diam, begitupula Griez. Dia hanya mengikuti langkah Raz. Hingga sampai di lantai 24 dan berhenti di depan sebuah pintu Raz berhenti, membuatnya mau tak mau ikut berhenti.

[As3] Cerita Aku, Kamu Dan KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang