"Pada akhirnya, apapun yang kita lakukan dengan mengikuti hawa nafsu pasti akan selalu berakhir dengan buruk."
-CAKK, 31 juli 2021.
««««»»»»
Griez tidak tahu harus bagaimana mengharapkan kehidupannya yang telah lama rusak kembali utuh seperti semula. Saat memulai hidup bersama Bundanya pun, ia kira ia bisa menemukan cahayanya kembali. Namun, tak ada satupun cahaya yang ia terima.
Ia malah semakin terperosok dalam jurang hitam, tertelan olah ruang hampa.
Rasanya hidup Griez terlalu sempit, hingga rasanya untuk berjalan pun ia sesak.Saat tahu ia bersama Bunda, Ayahnya yang memiliki tempramen begitu liar malah marah dan mengancamnya untuk kembali. Dan saat ia kembali, ia tahu, ia pasti akan mendapat sambutan terburuk dari seorang Ayah.
Terkadang ia bertanya pada Tuhan yang telah menciptakannya. Apa Tuhan sedang kehabisan orang tua? Kenapa ia harus dilahirkan di dalam keluarga yang seperti ini. Rasanya ia menyesal telah melihat dunia ini. Ia tak ingin lahir jika saja sebelum lahir ia diberikan pertanyaan untuk menyetujui atau tidak.
Pikirannya buntu oleh semua masalah yang terus hadir silih berganti dalam waktu bersamaan. Hatinya lelah menyimpan banyak luka.
Jika saja ia meninggalkan segalanya, apa akan ada yang perduli? Tentu tidakkan. Ayahnya akan senang karena tak perlu lagi mengeluarkan uang untuknya. Begitupun Bunda yang tak akan sedih kehilangannya karena telah memiliki keluarga utuh yang ia dambakan.
Griez melihat aliran sungai yang bergerak dengan cepat dan deras di bawah jembatan dimana ia berdiri. Melihat langit yang juga mulai memancarkan sinar jingganya. Tak perduli pada jalanan di belakangnya yang dilewati oleh beberapa kendaraan.
Jika ia jatuh ke sana, akankah ia bisa meninggalkan seluruh kehidupannya sekarang?
Dia memegang erat pegangan pada jembatan dengan mata terus ke arah bawah. "Kehidupan gue nggak berharga bagi siapapun, kan? Kenapa gue harus terus di sini?"
Telpon yang sedari tadi berdering di saku celana pendeknya tak ia hiraukan. Mereka hanya orang-orang cari perhatian yang tak benar-benar perduli kemana ia pergi. Kenapa harus terus menyepamnya?
Matahari semakin tenggelam. Meninggalkan gelap yang membelenggu. Suara-suara bising yang hadir tak menghentikannya untuk terus berdiri di sini. Jika malam tiba, akan lebih mudah baginya tanpa membuat banyak orang mencurigainya.
"Gue nggak perlu lagi nyembunyiin luka di tubuh gue, hati gue atau bahkan pikiran gue. Gue bisa melebur dengan air di bawah sana tanpa luka lagi, kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[As3] Cerita Aku, Kamu Dan Kita
Teen Fiction📍WARNING📍 Baca terlebih dahulu : MJWB dan Beside You. [Tamat] Spiritual- Romance- Fiksi remaja. _________ "Mati nggak akan membuat lu lebih tenang. Ya. Oke, masalah yang lu hadapi bakal hilang, tapi semua yang lu lakuin didunia ini bakal ada pert...