15 || Awal kehilangan

1.4K 249 29
                                    

"Keluarga itu satu, enggak bisa pisah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Keluarga itu satu, enggak bisa pisah. Lalu kenapa dipaksa untuk memilih?"

-CAKK, 10 april 2021.

[⚠️WARNING⚠️
Sensitive topic & toxic]

««««»»»

Griez harusnya fokus pada latihan Taekwondo yang sedang berlangsung ini, ia harusnya mengikuti aba-aba pelatihnya, tapi entah kemana pikiran saat ini.

Jiwa nya terdiam kaku menatap kosong ke depan, pikiran nya melayang meninggalkan dirinya. Ia masih bisa berdiri lebih lama jika saja kaki nya tak di tekan ke depan hingga ia jatuh tersungkur.

"Ada apa ini, nona Griez?" tanya Fandi ----lelaki berusia 25 tahun yang menjadi pelatih Taekwondo di sekolah Alexander---- dengan tangan bersedekap, memandang tajam murid kebanggaan nya.

Griez mempertahankan posisinya, tangan nya ia jadikan tumpuan di depan tubuhnya. Ia menghembuskan nafasnya, lalu mulai membuka mulutnya.

"Saya nggak enak badan pak, saya izin hari ini, bisa?"

Fandi membuang nafasnya dengan kesal, ada apa dengan muridnya ini? Sejak beberapa hari lalu saat ada pelatihan Griez pasti selalu tidak fokus, selalu membuat kesalahan, dan sekarang? Sakit? Padahal sebelumnya gadis itu terlihat selalu bersemangat jika sudah menyangkut hal ini.

"Beberapa hari ini kamu memang terlihat tidak seperti biasanya, Griez. Baiklah, kamu boleh pulang sekarang."

"Terimakasih dan maaf harus merusak latihan, Pak."

Griez bangkit, lalu segera berbalik ke arah ruang ganti dan segera ingin pulang.

Griez sudah berada di luar sekolah, seragam sekolah nya pun sudah kembali melekat di tubuhnya walau tidak rapih. Ia memutuskan untuk berjalan kaki ke rumah nya.

Tangan nya menarik lengan panjang dari cardingan yang selalu ia pakai beberapa hari ini, melihat luka goresan juga garis panjang akibat cambukkan sabuk dari ayahnya.

Ia meringis saat luka itu terkena angin yang terasa melewati tubuhnya, membuat bulu kuduknya meremang merasakan perih.

Walau terbiasa, tetap saja rasanya perih.

Ia menarik lagi lengan cardingan untuk kembali menutupi seluruh tangan nya. Kepala nya mendongak melihat langit yang masih berwarna biru cerah.

"Sampai kapan?" tanya nya dalam hati.

Kepala nya memutar memori yang tak pernah bisa ia lupakan, memori dimana hal yang membuat semua kehidupan 'baik-baik' nya terbalik, jatuh terperangkap didalam sumur tua yang dalam.

[As3] Cerita Aku, Kamu Dan KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang