[As3] Cerita Aku, Kamu Dan Kita

23 || Dunia gelap

"Mengerjakan semua sendiri itu berarti kuat, bukan ramai namun hanya mengandalkan yang terkuat."

-CAKK, 30 april 2021.

««««»»»»

Alard baru saja keluar dari lift yang membawanya pada lantai teratas bangunan dimana ia sudah sangat mengenalnya. Bangunan yang membuatnya menjadi seperti sekarang.

Perusahaan Jepang yang sudah memiliki cabang diseluruh dunia, bahkan di Indonesia ini. Perusahaan yang hanya dikenal oleh kalangan tinggi namun berada dalam jerat dunia gelap.

Institut besar yang hanya bergerak dibawah permintaan client, entah untuk melukai atau bahkan membunuh sekalipun mereka wajib melaksanakan nya.

"Oi, lihat siapa yang datang dihari senin ini?" Alard memutar matanya malas, malas sekali meladeni salah satu anggota yang juga bekerja disana sama sepertinya.
Bukan tanpa alasan, hanya saja seniornya itu sangat berisik dan selalu mau tau urusan orang lain, benar-benar tidak ada kerjaan padahal misi selalu menumpuk.

"Ingin daftar menyelesaikan misi, B-21?"

Yah, didalam perusahaan ini semua orang didalamnya memiliki kode tersendiri yang dijadikan nama panggilan, tidak ada yang bisa mengetahui nama asli atau bahkan biodata anggota lain, disini privasi harga mati, tidak ada yang bisa membobolnya karena sekali kamu mengetahui maka hukuman pemecatan akan datang padamu detik itu juga.

Mereka diajarkan untuk menjadi hacker, namun mereka tak diajarkan untuk mengintip kehidupan anggota lain, terlalu ketat namun sangat menguntungkan.

"Benar, menyelesaikan misi adalah tugas. Bukannya malah berdiam diri di asrama dan menjadi tukang gosip, iya kan, Senpai A-11?"

Asrama, hal yang memang diharuskan untuk seluruh anggota yang sudah memiliki kontrak terikat dengan perusahaan. Namun, terkecuali untuk Alard karena ia masih duduk dibangku SMA dan tentu saja orang dalam.

"Setidaknya, tidak selalu menyendiri kan B-21?" seseorang yang Alard panggil Senpai A-11 itu mengeluarkan smirk nya.

Yah, jika boleh jujur ia sebenarnya tak ada masalah dengan ----kita anggap---- adik kelasnya itu, hanya saja ia tak suka melihat kesendirian si bocah SMA itu, bukankah yang selalu sendiri berarti sedang tak baik-baik saja?

"Mengerjakan semua sendiri itu berarti kuat, bukan ramai namun hanya mengandalkan yang terkuat. Bukan kah sama saja?"

"Setidaknya, kita bisa merasakan kebersamaan dan artinya kerja sama kan?"