10 || Hadiah

1.4K 304 73
                                    

"Tanda bahwa dia kasih itu secara cuma-cuma atau tanda bahwa dia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tanda bahwa dia kasih itu secara cuma-cuma atau tanda bahwa dia .... Sayang perempuan itu."


-CAKK, 26 maret 2021.

200+ comment aku double up!
300+ comment aku triple up!
Yuk, ramaikan, ikz!!

_____^_^_____

Afsheen sore ini tengah berada di kamarnya dengan jendela yang terbuka lebar menghantarkan angin sejuk ke dalam kamar mininalis itu.

Ia duduk di depan kanvas besar yang biasa ia gunakan untuk melukis disela kekosongan waktu, wajahnya berseri dengan tangan yang bergerak lincah mewarnai, menampakkan wajah dengan detail luar biasa indah.

Wajah yang sama dengan posisi dan gaya yang berbeda selalu memenuhi kanvas yang ia miliki. Entahlah, ia selalu dengan mudah untuk melukis wajah seseorang itu, namun selalu sulit untuk mencari ide gambar lain nya.

Saat membuka kanvas, yang pertama terlintas dipikiran nya hanya wajah itu saat terakhir ia bertemu. Dan tangan nya selalu semudah itu bergerak melukiskan wajah pemuda itu, Raz. Iya, yang sedang di lukis oleh Afsheen adalah Raz.

"Aku nggak tau sudah berapa banyak kertas yang berisi wajahmu, aku juga sudah tidak hapal dengan gaya apa yang selalu aku gambar di kertas itu, namun ... Kenapa rasa nya tak pernah ada kata 'bosan' di hatiku?"

Afsheen selalu senang saat bisa menggambar wajah Raz, terlebih saat ia berhasil melihat tawa atau senyum Raz hadir. Saat menggambar nya, ia selalu bisa merasakan Raz tersenyum selembut itu padanya.

Seperti saat ini, ia berhasil melihat senyum itu saat Raz tengah mengusap dahi Fai saat pulang sekolah tadi, dan itu selalu bisa ia jadikan inspirasi saat menggambarkan nya.

"Selesai ... "

Afsheen menghembuskan nafasnya seraya mengucap hamdalah. Ia memandang hasil gambarnya, selalu sama, indah menurutnya karena wajah seseorang itu yang hadir.

Tok

Tok

Afsheen menengok ke arah pintu di belakangnya, ia lantas mengambil kain berwarna putih untuk menutupi hasil gambarnya.

"Iya, sebentar," ia berjalan ke arah pintu dan membukanya.

"Iya, bu--" ucapan Afsheen terpotong saat melihat seseorang yang berada di depan pintu nya adalah Raz, bukan bunda nya.

"Loh? Kak Raz?"

"Assalamualaikum, Af?" salam Raz saat Afsheen membuka kan pintu nya.

[As3] Cerita Aku, Kamu Dan KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang