📍WARNING📍
Baca terlebih dahulu : MJWB dan Beside You.
[Tamat]
Spiritual- Romance- Fiksi remaja.
_________
"Mati nggak akan membuat lu lebih tenang. Ya. Oke, masalah yang lu hadapi bakal hilang, tapi semua yang lu lakuin didunia ini bakal ada pert...
Kepergian Alard membuat Fai mematung, ia berada di antara terkejut juga tak mengerti dengan situasi apa yang baru saja ia lewati.
Gue suka ...
Gue suka ...
Gue suka ...
Fai memegang kepalanya, berharap suara-suara yang terngiang di otak juga telinga nya menghilang. Buku yang ia pegang pun ia jadikan pemukul untuk kepalanya.
Fai beristighfar didalam hatinya, "Itu, maksudnya tèh apa sih?"
"Lupain, lupain, Fai lupain!" Gumam Fai pelan dengan tangan yang masih memukulkan buku di kepalanya.
"E-eh, aduh," ringis Fai saat tangan kirinya di tarik.
"Kamu ngapain disini? Mukul-mukul kepala segala, enggak ada kerjaan?"
"Aduh, sakit A'," ujar Fai seraya mencoba melepaskan tangan kirinya dari pegangan Raz.
"Kamu ken-- ini kenapa, Fai?" tanya Raz saat melihat kulit adiknya yang putih menjadi sedikit merah melingkar di bagian pergelangan.
"Kak Fai kenapa?" Afsheen ikut bertanya saat ia melihat ruam nya sendiri.
"Eh, ini? Tadi pas pengen ngambil buku ini, aku enggak sengaja kepentok rak buku, ya ... jadi gini deh," jawab Fai seraya menunjukkan buku yang ia bawa dan tertawa kecil.
"Kepentok rak nggak akan bikin lukanya melingkar kan?" tanya Raz yang diangguki juga oleh Afsheen.
Fai melipat bibirnya ke dalam, bingung harus membalas apa dan bagaimana. Ia lupa, ia memiliki kakak yang pintar.
"Em, ah udah lah, lupain aja. Kalian habis darimana? Kok berdua?" tanya Fai untuk mengalihkan pembicaraan.
Raz masih menatap Fai, namun karena melihat tidak ada yang mau dibahas oleh adiknya itu ia memilih mengalah dan menghembuskan nafasnya.
"Kita habis dari musholla kok, Kak Fai. Kak Fai habis dari perpus?"
"Huum, aku habis ambil novel buat baca tadi. Aku bosen kalo cuma dikelas soalnya."