33 || Retak dan hancur.

972 197 30
                                    

Aku punya cerita baru, perjodohan juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aku punya cerita baru, perjodohan juga. Mampir yaaaw. Langsung aja ke profil aku, judulnya [Dokter, nikah yuk!]

««««»»»»

Jam istirahat kedua telah berbunyi, membuat Fai dengan tergesa-gesa keluar dari kelas karena harus segera menunaikan kewajiban nya sebagai umat muslim. Hari ini dia akan sholat sendiri karena Afsheen sedang halangan. Begitupula dengan Raz dan temannya yang ia tau bernama Taka ---pemuda yang super aktif dan sangat ceria--- mereka biasanya akan datang lebih lama agar tidak berdesak-desakkan dengan yang lain.

Fai sholat dengan tenang mengikuti imam ---guru agama--- didepannya. Saat semuanya buru-buru melipat mukena dan kembali ke kelas atau bahkan ke kantin, Fai lebih memilih tetap duduk. Berdzikir menyebut nama asma-Nya. Membasahi lidahnya dengan nama-nama baik dan meminta ampun kepada Tuhan-Nya.

Berdoa demi kebaikan dunia dan akhirat ia juga keluarganya. Mencari ketenangan lewat kedamaian yang tercipta oleh keindahan-Nya. Fai terlena hingga tanpa sadar bel masuk hanya tersisa sedikit lagi saat ia melihat jam dinding yang tertempel di atas mimbar.

"Astaghfirullah, bisa telat sampe kelas, nih!" panik Fai dengan seraya melipat mukena dan menaruhnya kembali ke lemari yang disediakan.

Fai memasang sepatunya dengan tergesa. Mulai mengikat tali dikaki bagian kanannya. Hingga ia merasakan tekanan pada kaki bagian kirinya ---seperti sedang diikat juga.

"EH?!" teriak Fai sedikit tertahan. Kepalanya menoleh, menatap lelaki bertindik yang wajahnya tak lagi mulus. Terlihat lebam di sisi pipinya juga pinggir bibir.

"Ka-Kak Alard?"

"Hm," balas Alard cuek. Tangannya masih mengikat tali sepatu Fai, bahkan sekarang juga sedang mengikat bagian yang tadi Fai hampir ikat.

"K-Kak Alard ngapain disini?!"

"Ada larangan?" dengan polosnya Fai menelusuri area mushola, mencari tulisan 'larangan' namun, nyatanya tidak ada. Lantas dirinya menggeleng, membangkitkan senyum kecil milik Alard.

"Hmph! Maksudnya, Kak Alard kenapa masih disini? Udah sepi, lho. Fai kira tinggal Fai sendiri."

"Ya, bagus dong."

Bagus? Apanya bagus?

"Hah?"

"Nggak, lupakan. Sekarang lo harus ikut gue."

"E--eh?! Mau kemana? Dikit lagi---"

Triiiiiing ...

[As3] Cerita Aku, Kamu Dan KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang