[As3] Cerita Aku, Kamu Dan Kita

44 || Kesalahan berujung kehancuran

"Kenyataannya, satu kesalahan mampu membawa begitu banyak perubahan. Entah positif atau bahkan negatif."

-CAKK, 8 agustus 2021.

Warning,
Siapkan mental kalian 🔫🔫
Bismillah dulu, sayang :)

««««»»»»

Fai ingat, ia berada di arah jalan menuju rumahnya dalam pelukan Raz. Namun, kini dia sudah berada di dalam kamarnya, lengkap dengan seragam yang telah berganti menjadi piyama biru muda kesukaannya. Rambutnya yang basah pun, kini mulai mengering.

Ia ingin duduk, memanggil Mama nya. Namun, sebelum itu terjadi pintu kamarnya sudah terlebih dahulu di buka kasar oleh Papa nya yang diikuti Syifa dan Raz.

Di sana, Fai melihat wajah dengan emosi yang tak pernah ia lihat sebelumnya dari sosok seorang Arya. Wajah itu memerah karena amarah. Membuatnya jatuh dalam ketakutan luar biasa. Apakah semua sudah tahu tentang apa yang terjadi? Jika memang itu benar, Fai belum siap.

Fai belum siap menerima segala amarah, kecewa dan kesedihan semua orang terhadap dirinya. Ia harus apa?

Fai duduk, menurunkan kakinya untuk melangkah menuju sang Papa, "Papa---"

Plak

Sebelum kakinya melangkah, wajahnya sudah terlebih dahulu terlempar ke samping akibat tamparan keras dari Arya. Membuat Syifa dan Raz menganga tak percaya.

Syifa mulai melangkah, ingin mendekati Fai yang kini sudah meneteskan air matanya. "Mas! Nggak gini, kamu---"

"DIAM! Jangan ada yang berani mendekat ke sini!"

Syifa terdiam, dia melihatnya. Melihat Arya yang begitu menyayangi Fai, menjaga dan merawatnya kini terluka. Hatinya pasti penuh oleh rasa marah, kecewa dan rasa bersalah.

"Pah ... Fai bisa jelas---"

"APA? APA YANG BISA KAMU JELASKAN FAI?!" Arya berteriak, memuntahkan segala amarah dan kekhawatiran yang membelenggu hatinya.

"Apa ini, Fai. APA?! Ini, yang selama ini Papa ajarkan sama kamu, hah?! Papa ajarkan kamu dengan lembut, berbeda dengan Raz yang penuh ketegasan. Papa ajarkan kamu seperti seorang putri, berbeda dengan Raz yang Papa ajarkan bagai tentara yang siap tempur. Papa beri semua yang kamu inginkan. Papa jelaskan semua hal dalam agama, lalu apa ini, Fai? APA? JELASKAN SAMA PAPA!"

"INI BALASAN KAMU UNTUK PAPA, HAH?!"

"APA YANG ADA DI OTAK KAMU, FAI?!" Arya menunjuk dahi Fai, menanyakan tentang apa yang Fai pikirkan saat itu.