My girlfriend is a doctor [ End ]

18. Chat Misterius

~Apakah mencintai dalam diam itu salah?~

Sungguh hari yang luar biasa bagi kedua gadis itu.

Stela, Selly, Kevano dan juga Darel tidak mau terburu-buru untuk bangkit dari cafe itu.

Mereka memilih berlama-lama karena mereka rasa ini adalah pertemuan pertama yang sangat membahagiakan.

Stela teringat kepada ibunya dan ia memilih untuk menelpon ibunya, lalu memberitahu kalau ia dan juga Selly akan pulang telat sedikit.

"Hallo, assalamu'alaikum" jawab ibu dari sebrang telpon sana.

"Waalaikumsalam Bu"

"Ada apa nak?"

"Gak papa kok Bu, Stela cuman mau ngabarin ibu kalau Stela sama Selly agak telat pulangnya yah Bu, soalnya Stela sama Selly lagi ngumpul bareng kakak kelas kita" ucap Stela dengan jujur.

Stela anaknya tidak pernah berbohong, apapun kondisi dan kejadian yang dialami nya pasti ia akan bercerita kepada ibunya dengan sejujur-jujurnya dan itu yang membuat ibunya meresakan tenang.

"Yah udah gapapa ko, ibu sama Fariz juga lagi diluar pergi belanja isi rumah."

"Yah udah Bu, Stela tutup telpon nya dulu yah. Assalamu'alaikum" ucap Stela lalu menutup panggilan dengan ibu nya secara sepihak.

"Apa kata ibu Stel?" tanya Selly yang wajahnya juga sedang mengkhawatirkan ibunya Stela.

"Ibu bilang gak papa kok, ibu sama Fariz juga lagi diluar" jawab Stela yang membuat Selly menghembuskan nafas lega.

"Fariz? Pacar kamu?" tanya kak Kevano dengan menaiki satu alisnya.

"Bukan lah, Fariz itu kakak sepupu aku. Dia anak dari kakak mama aku."

"Terus kok bisa tinggal dirumah kamu?" celuk Darel.

"Dia sebenarnya pulang liburan tapi karena udah lulus yah udh dia tinggal dirumah aku bareng ibu aku, sama Selly juga."

"Selly, lo nginep dirumah Stela?" tanya kak Kevano sambil memperbaiki posisi duduknya.

"Yah gw bukan nginap lagi, malahan tinggal dirumahnya Stela!" jawab Selly dengan santainya.

"Wiiih, kapan kapan kita berdua boleh gak nginap di rumah lo Stel?" pertuturan Darel membuat Stela dan juga Selly melotot.