~Tak ada yang jauh lebih indah dari pada memiliki sahabat~
Jam sudah menunjukkan pukul 11 pagi, sedangkan Stela masih setia dengan mimpinya yang tak ada habis-habisnya itu.
Kemarin adalah hari yang dimana sangat melelahkan dan juga menyenangkan, sehingga merasakan tidur yang sangatlah lelap.
Fariz yang melihat adeknya itu masih tidur dijam yang sudah beranjak Zuhur, lalu ia memasuki kamar Stela untuk membangunkannya.
Satu kali goyangan, dua kali goyangan tetapi Stela tak kunjung sadar dari tidurnya.
Saking kesalnya terhadap Stela yang tidur seperti kerbau susah dibangunkan, akhirnya akal licik pun terlintas di pikiran Fariz.
Fariz mengangkat tubuh Stela lalu meletakkan nya di Bathtub kamar mandi milik Stela.
Tidak hanya meletakkan nya saja, tetapi Fariz menaburi berbagai macam bunga di atas tubuh Stela.
Usil banget dah lu riz, author gak ajari kamu kek gitu yah! Wkwkwk
Setelah menaburi bunga diatas tubuh Stela, fariz meninggalkan Stela dikamar mandi nya lalu mengunci Stela dari luar.
Tawa licik pun terlihat di sudut bibir Fariz yang sedang merasakan kepuasan didirinya.
"Fariz bangunin adek kamu, sekarang sudah jam 11 dia belum bangun bangun!!" teriak ibu dari arah dapur.
"Iyah bunda" jawab Fariz tak kalah keras.
Suara benda jatuh terdengar dari arah kamar mandi yang menandakan Stela sudah sadar dari tidurnya.
Tidur santai dengan kaki terjulur diatas tempat tidur Stela, itulah yang sedang dilakukan oleh Fariz sambil mengawasi kamar mandi yang didalamnya ada Stela.
Knop pintu kamar mandi pun bergerak "Fariz bukain woy!" teriak Stela dari dalam sana.
"Fariz! Gw tau lo yang ngunciin gw disini sekarang cepat lo buka, FARIZ!" lanjut Stela berteriak dari dalam.
Suara Stela tak dihiraukan oleh Fariz, ia hanya tetawa puas dengan aksinya.
Pintu kamar Stela pun terbuka yang menampakkan ibu dengan wajah kesalnya karena ia tahu Fariz sedang mengerjai adeknya itu.
"Buka sekarang!" ucap ibunya Stela sambil berdecak pinggang.
"Bukan Fariz yang ngunciin bunda!"
"Buka sekarang, kasihan adek kamu di dalam sana."
"Iya Iyah bunda ini Fariz bukain" ucap Fariz sambil berjalan lalu membukakan pintu kamar mandinya.
Fariz membuka kan pintu dan melihat Stela sudah dengan wajah kesalnya, ingin tertawa tetapi ada bunda.
Stela berjalan menuju ibunya lalu memeluk ibunya.
"Bu, Selly udah dateng?" tanya Stela.
"Belum tuh, coba kamu telponin!" perkataan bunda lalu diangguki oleh Stela dan ia berjalan menuju nakasnya untuk mengambil handphone nya lalu menghubungi sahabat nya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My girlfriend is a doctor [ End ]
Novela Juvenil[sebelum baca wajib follow dulu] Tri Angga Asmara atau kerap dipanggil dengan sebutan Angga ini adalah dokter pembimbing yang memiliki sifat ramah terhadap pasiennya dan juga ia dijuluki sebagai dokter termuda dan memiliki ketampanan sebagai dokter...