38. Kesadaran Sila menjadi awal perjalanan Stela

58 21 0
                                    

~Melihat keadaan mu membaik, membuat aku tak tega untuk meninggalkan mu~

Setelah beradu mulut di toilet, Fariz dan juga Kevano kembali ke meja dimana Stela dan Luna sedang menunggu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah beradu mulut di toilet, Fariz dan juga Kevano kembali ke meja dimana Stela dan Luna sedang menunggu.

"Kok lama banget si kak?" tanya Stela.

"Noh Abang lo, hampir aja mau tenggelamin kepalanya ke keloset" jawab Kevano dengan asal.

"He, jangan mulai ye. Gw taro juga buku akhlak depan lo" sanggah Fariz.

"Udah aah, kaya kucing sama tikus. Kak sekarang kita ke rumah sakit yah, Selly udah disana"

"Buat apa?"

"Sila udah sadar. Katanya Selly tadi, Sila mau ngomong sama gw" ucapan Stela membuat Kevano meraih handphone dan juga kunci mobilnya.

Sepeninggalan Kevano dan juga Stela, membuat Fariz bisa merasakan kebebasan dan bisa berduaan bersama Luna.

Fariz melirik Luna yang sedang memainkan handphone nya karena cewek itu merasakan bahwa Fariz mengabaikan.

"Kamu kenapa lun?"

"Masih nanya kenapa?"

"Maaf, emang adek sepupu gw gitu. Ngerusak suasana banget!"

"Jadi benar itu adek sepupu kamu? Bukan mantan kamu?"

"Bukan lah, sekarang mau kemana?" tanya Fariz membuat Luna pura pura berfikir.

"Ke mall mau? Atau kerumah gw?"

"Buat apa?" tanya Luna sambil menaiki sebelah alisnya.

"Buat ketemu ibu gw, mau kenalin Lo ke ibu gw?"

"Udah yuk, ke mall aja" jawab Luna lalu menarik lengan Fariz

***

"Dok, gimana keadaan sahabat saya?" tanya Stela saat memasuki ruang rawat Sila.

"Teman anda sudah jauh lebih baik dari sebelumnya, kita bisa liat keadaan teman anda untuk tiga hari kedepan. Kalau lewat dari itu kita liat keadaannya lebih baik lagi, maka teman anda boleh pulang" ucap dokter Fitra.

"Baik dok, terimakasih atas informasinya."

"Sama sama, saya permisi dulu" pamit dokter Fitra dengan Stela.

Stela menghampiri bangkar tempat Sila terbaring, Sila tersenyum bahagia melihat kedatangan Stela.

"Sil, gw ke kantin dulu yah. Lo bisa bicara sama Stela dan kak Kevano juga" ucap Selly.

"Makasih yah Sell, udah nemenin gw."

"Sama-sama, santai aja anggap gw sahabat lo yah seperti lo anggap Stela sahabat."

My girlfriend is a doctor [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang