47. Flashback (2)

64 19 4
                                    

Part ini masih berisi tentang masa lalunya putri yah🙂

Langkah Putri terhenti pada titik yang ditunjukkan oleh GPS pada ponselnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langkah Putri terhenti pada titik yang ditunjukkan oleh GPS pada ponselnya.

Putri memperhatikan sebuah rumah mewah dengan desain yang elegan dan dipadukan dengan cat tembok yang sangat serasi.

Tatapan Putri teralih kepada tombol bel rumah yang berukuran kecil menempel tepat di bawah nomor kompleks pada rumah tersebut.

Hanya butuh waktu lima belas menit dari memencet bel, keluarlah pria tua dengan menggunakan kaca mata.

"Cari siapa yah?" tanya pria tua itu.

"Pak Anto yah?" tanya Putri kembali yang membuat pria tua itu mengangguk.

"Saya Putri pak, orang yang nelpon bapak barusan yang nanya tentang rumah bapak" lanjutnya lagi.

"Ooh saya ingat, silahkan masuk nak. Kamu liat liat aja dulu rumah ini siapa tau berminat."

"Harganya sesuai yang ditelpon kan pak?"

"Iyah, sesuai yang saya ucapkan di telpon"

Tanpa menjawab perkataan pak Anto, Putri membuka kopernya dan mengeluarkan sejumlah uang dengan nominal lima ratus juta rupiah.

"Dihitung dulu pak" ucap Putri yang membuat pak Anto meraih uang tersebut.

"Pas" jawab pak Anto lalu menyerahkan berkas berkas yang berkitan dengan rumah tersebut.

"Lengkap semua pak, makasih atas kerjasamanya" ucap Putri lalu menyalami pak Anto layaknya anak kepada seorang bapak.

Pak Anto memasukkan uang pembayaran rumahnya lalu pergi meninggalkan Putri yang merasakan kepuasan tersendiri karena ia mampu membeli rumah dari uangnya sendiri.

Putri menaiki anak tangga yang cukup panjang menuju lantai atas, dirumah tersebut terdapat empat kamar tamu, empat kamar khusus pribadi dan juga satu lift menuju ruang kerja.

***

Hari ini adalah hari pertama ia melakukan pendaftaran di SMA Nusa bangsa. Tak mau telat, Putri terbagun pagi pagi supaya tidak telat dalam pendaftaran.

Setelah merasakan tidur nyenyak dirumah barunya, Putri menyiapkan berkas berkas yang akan di perlukan dalam pendaftaran SMA.

Tepat pukul 08:00 pagi, Putri menginjakkan kakinya di SMA Nusa bangsa. SMA terfavorit di Jakarta.

Putri memiliki tekad akan kehidupan nya, ia tidak ingin teman sekolahnya yang baru  mengetahui akan pekerjaan dan juga kondisi keluarganya.

Ia memasuki ruangan tes tertulis, Putri mengisi dengan teliti dan serius. Hanya butuh waktu tiga puluh menit, Putri menyelesaikan soal soal nya dengan benar yang membuat ia menerima selembar kertas yang berisi daftar harga baju.

My girlfriend is a doctor [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang