55. Praktikum

57 17 14
                                    

~Setiap doa ku dan doa mu, adalah kunci kesuksesan ku kedepannya~

Dari panjangnya proses yang dimulai dengan tes tertulis, tes lisan dan juga tes mental

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dari panjangnya proses yang dimulai dengan tes tertulis, tes lisan dan juga tes mental.

Kini adalah hari pertama yang paling Stela tunggu tunggu, hari yang dimana menjadi awal kesuksesan nya.

Detak jantung Stela kini berdetak tak karuan setelah ia berada di sebuah ruang yang menjadi saksi akan perjalanan nya dari awal sampai akhir nanti.

Pintu laboratorium mulai terbuka dan menampakkan empat sosok pria yang memiliki wajah ketampanan yang luar biasa dan satu sosok pria dengan pakaian rapi seperti kepala dari rumah sakit tersebut.

"Selamat pagi semua" ucap pak Irvan selaku atasan di rumah sakit tersebut.

"Pagi pak" jawabnya dengan serempak.

"Pagi ini bapak sudah membawakan empat orang dokter yang akan membimbing kalian selama praktikum ini berlangsung."

"Diantara kalian akan dijadikan empat kelompok yang diketuai oleh kakak dokter ini!! Kalian harus ingat, sekejam atau sejutek apapun kakak dokter kalian. Kalian harus hormati nya, paham!!" lanjutnya lagi.

"Paham pak" ucap semuanya dengan serempak yang membuat pak Irvan tersenyum.

Setelah membuka percakapan, pak Irvan mengobrol dengan empat orang dokter tersebut yang membuat semua orang yang berada didalam ruangan itu tak berani untuk melakukan keributan.

"Baik lah anak anak, bapak tinggal dulu. Kalian silahkan lakukan praktikum ini dan semoga berhasil" ucap pak Irvan lalu keluar ruangan.

Sepeninggalan pak Irvan, empat orang dokter tersebut melangkah maju mendekati empat meja paling depan.

Keringat dingin mulai dirasakan oleh Stela, setelah mengetahui bahwa salah satu dari empat dokter tersebut berdiri dihadapannya sambil melihat suasana ruangan tersebut.

"Tri Angga Asmara" guman Stela sambil menghafalkan nama dari dokter yang berada dihadapannya.

"Perhatian semunya" ucap salah satu dokter yang berada di sebelah kanan Stela.

"Sebelum mengawali kegiatan, ada baiknya kakak perkenalkan diri dulu yah. Kenalin nama kakak Arya Raditya atau bisa dipanggil dengan kak Arya. Yah terserah kalian mau pakai embel embel kakak atau dokter" lanjutnya lagi membuat semuanya mengangguk paham.

Dokter Arya meninggalkan tempat untuk mengambil Jaz ala dokter nya di dalam ruangan, dan memberikan kesempatan kepada kakak dokter lainnya untuk perkenalkan diri.

"Hay adek adek, kenalin nama kakak Rafael Aidan Bagaspati, kalian bisa panggil kak Rafael, dokter Rafael atau apalah senyaman kalian yah" ucap Rafael lalu tersenyum kepada semuanya.

Brugh

Suara keras yang di tepukan oleh salah satu dokter tersebut yang membuat semua takut dan menundukkan kepalanya masing-masing.

My girlfriend is a doctor [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang