~Bersama dengan mu aku merasakan kebahagiaan dihidupku walaupun hanya ada kau dan aku dirumah ini~
Hari ini Stela meresa keadaan nya sudah lebih membaik dari hari sebelumnya.
Stela meresa terpukul atas kejadian ini.
Apakah papanya ingin bertemu dengannya? Stela tak habis pikir dengan kejadian tadi subuh.
Stela merasakan baik baik saja selepas sholat subuh tetapi kenapa dia bisa mendadak pingsan? aneh sekali bukan.
Stela menatap ibunya yang sedang tertidur pulas disampingnya.
"Bu maafin Stela, seharusnya Stela gak gak buat ibu jadi kaya gini. Stela bakal buktiin ke ibu kalau Stela bisa buat ibu bahagia selamanya" Stela mengelus puncak kepala ibunya dengan air mata yang sudah turun tanpa ia sadari.
Stela tertegun atas apa yang telah terjadi kepada dirinya dan membuat ibunya menjadi sedih akan keadaan nya kali ini.
Lamuan Stela seketika buyar ketika dokter memasuki ruangan tempat Stela dirawat untuk memeriksa perkembangan akan kondisi Stela.
Waktu itu, dokter menyarankan kepada ibu supaya Stela bisa dirawat dua hari dirumah sakit supaya dokter bisa mengetahui perkembangan kesehatan Stela setiap waktu.
"Dok bagaimana keadaan saya?" tanya Stela kepada dokter yang lagi memeriksa keadaan nya.
"Kamu sudah jauh lebih baik, kalau kamu mau pulang hari ini sudah disarankan pulang" ucap dokter mampu membuat Stela sangat senang.
"Tapi ingat, kamu harus jaga kesehatan, jangan sampai kecapean atau banyak pikiran lagi!" dokter melanjutkan perkataannya.
"Siap dokter"
"Baiklah saya akan buatkan kamu resep obat supaya kamu kembali vit lagi"
Aku tersenyum kepada dokter dan perkataannya hanya aku anggukan kepala sebagai jawaban.
Bahagia? Tentu saja, Stela tak mau merepotkan ibunya lagi karena ia tau bahwa selama ini ibunya menjadi banyak pikiran karena nya.
Stela tak berani membangunkan ibunya yang sedang tertidur pulas, ibunya keliatan kecapean dan rasa letihnya bisa Stela liat dari raut wajahnya.
Stela tak punya pelihan lagi dan ia harus membangunkan nya, walaupun ia tak tega membangunkan nya yang sedang tertidur pulas.
"Bu, bangun" ucap Stela dengan lembut, supaya ibunya tak meresa kaget dari tidurnya.
"Udah bangun yah? Kamu mau sarapan apa biar ibu belikan kekantin" ucap ibu dengan antusias.
"Gak usah Bu, Stela makan dirumah saja. Stela kangen banget masakan ibu"
"Kamu belum boleh pulang sayang, kemarin dokter saranin ibu supaya kamu dirawat di rumah sakit ini 2 hari"
"Stela udah gak papa bu, tadi dokter juga udah periksa keadaan Stela terus dokter juga udah izinin Stela pulang karena kesehatan Stela sudah jauh lebih baik" ibu nya masih tak percaya akan perkataan putrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My girlfriend is a doctor [ End ]
Roman pour Adolescents[sebelum baca wajib follow dulu] Tri Angga Asmara atau kerap dipanggil dengan sebutan Angga ini adalah dokter pembimbing yang memiliki sifat ramah terhadap pasiennya dan juga ia dijuluki sebagai dokter termuda dan memiliki ketampanan sebagai dokter...