~Hasil mu menentukan kehidupan mu dimasa depan"
Tepat pada pukul 07:00 susana kelas XI IPA 5 pun berubah menjadi sangat menegangkan.
Pengawas memasuki ruang kelas tersebut lalu membagikan nya lembar soal dan juga lembar jawaban siswa.
Selly dan Stela kali ini cukup tenang menghadapi puluhan soal dihadapannya kali ini.
Tak sengaja Stela menatap tingkah laku Aldi yang sudah gelisa seperti cacing kepanasan melihat tumpukan soal di hadapannya.
"Waktu kalian hanya satu jam, lebih dari itu ibu robek kerjaan kalian!" ucap Bu Rinai sebagai pengawas hari itu.
Seluruh siswa dan siswi didalam ruangan itu meneguk slivanya saat mendengar guru itu akan merobek lembar jawaban apabila telat mengumpulkan.
Kini ulangan pun dimulai, Stela dan Selly yang masih fokus terhadap soal soalnya hingga panggilan Aldi pun tak kunjung dihiraukan.
Aldi bukannya bodoh, tetapi ia hanya malas belajar saja untuk mengulang berbagai materi pelajaran yang ia dapatkan.
Bagaimana tidak ia saat ini seperti cacing kepanasan mencari jawaban, ia saja tidak pernah belajar bagaimanapun kondisinya.
Stela yang terlihat tenang kini mulai merasakan kepalanya tiba tiba sakit luar biasa.
Ia memegangi kepalanya dengan satu tangan dan tangnya yang satu ia gunakan untuk mencakar jawaban dari soal matematika yang sangat sulit ini.
"Argggh" rengek Stela meresa kesakitan.
Rengekan Stela mampu didengar oleh Selly di belakang nya. Semua siswi duduk sendirian dan di dalam rungan hanya boleh dimasuki lima belas orang, beruntung nya Selly mendapatkan nomor absen dibelakang bangku Stela.
Stela yang masih tidak bisa menahan rasa sakitnya, kini ia memilih untuk memejamkan matanya sejenak.
Sebelum ia memejamkan matanya, ia mengangkat tangannya seraya meminta izin kepada pengawas untuk memberi tambahan waktu karena ia harus menggunakan waktu ulangannya sebentar untuk menghilangkan rasa nyeri di kepala.
Permintaan awal Stela di tolak oleh pengawas karena ia tak percaya dengan Stela yang sedang kesakitan. Beruntung nya permintaan Stela yang kedua kalinya di kabulkan oleh pengawas dan Stela boleh beristirahat selama lima menit untuk menghilangkan rasa sakit di kepala.
"Waktu tinggal tiga puluh lima menit lagi!" ucap guru itu yang membuat seluruh siswa kaget.
Selly yang melihat Stela masih tertidur dibangkunya dengan segera ia membangunkan nya dengan cara mencubit sedikit pinggang gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My girlfriend is a doctor [ End ]
Teen Fiction[sebelum baca wajib follow dulu] Tri Angga Asmara atau kerap dipanggil dengan sebutan Angga ini adalah dokter pembimbing yang memiliki sifat ramah terhadap pasiennya dan juga ia dijuluki sebagai dokter termuda dan memiliki ketampanan sebagai dokter...