[sebelum baca wajib follow dulu]
Tri Angga Asmara atau kerap dipanggil dengan sebutan Angga ini adalah dokter pembimbing yang memiliki sifat ramah terhadap pasiennya dan juga ia dijuluki sebagai dokter termuda dan memiliki ketampanan sebagai dokter...
~Aku terlalu takut kau pergi sampai Tuhan sendiri iri dengan ku dan ia mengambil mu dari ku~
New play
🎵🎶 Belum siap kehilangan - Stevan pasaribu (selamat tinggal) 🎶🎵
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sebuah kebahagiaan akan muncul apabila kita sendiri bertemu dengan orang yang benar benar kita sayang dan takut untuk kita lepaskan.
Itulah yang dirasakan oleh Stela. Ia merasakan begitu takut kehilangan kedua sahabat itu, siapa lagi kalau bukan Selly dan Sila.
Aksi mereka berpelukan seperti Teletubbies berlangsung cukup lama. Deris tidak mau mengganggu ketiganya karena mereka membutuhkan Kebahagiaan satu sama lain.
"Stel" celetuk Selly yang masih di dalam dekapan mereka.
Ketiganya melepaskan pelukannya itu lalu menatap Selly dengan wajah seriusnya.
"Lo gak mau samperin bang Fariz?" tanya Selly dengan semringahnya.
"Mau lah, masa iya gw gak liat Abang gw yang bangsat itu" jawab Stela dengan entengnya.
Stela berjalan maju mendekati bankar yang ditempati oleh Fariz.
"Abang" panggil Stela lirih.
"Bang, ini gw udah pulang demi lo bang. Ayok bangun!" lanjutnya lagi sambil mengelus puncak kepala Fariz.
Satu gerakan yang diciptakan oleh Fariz mampu dirasakan oleh Stela yang masih menidurkan kepalanya diatas dahi Fariz.
"S-stela" panggil Fariz dengan nada lesuhnya.
"Lo udah bangun bang? Gw seneng banget" ucap Stela lalu memeluk Fariz yang masih dalam keadaan lemas.
"S-stela, gw bisa m-minta sa-satu permintaan?" tanya Fariz yang langsung diangguki oleh Stela.
"Peluk" lanjutnya lagi dengan singkat.
Stela melirik Kevano seolah-olah meminta persetujuan cowok itu. Setelah melirik Kevano, Stela sesekali melirik Deris, Selly, dan juga Sila secara bergantian.
Satu kali anggukan kecil yang diciptakan oleh Kevano yang seolah-olah memberikan jawaban untuk menuruti permintaan Fariz.
Stela melihat Fariz lalu tersenyum getir dan langsung memeluk Fariz sekuat tenaganya. Tanpa disadari, satu tetesan air mata turun lepas dari sudut mata Stela.
"Cepat sembuh yah bang" bisik Stela yang membuat Fariz tersenyum kecil.