~Kekuatan seorang kakak adalah adiknya sendiri~
Sudah dua Minggu Fariz tidak sadarkan diri sejak ia melakukan operasi penjahitan kepala belakangnya. Selama Fariz berada dirumah sakit, selama itulah Stela tidak diberitahukan keadaan kakak nya.
Deris tidak ingin memberitahu Stela soal apa yang terjadi kepada Fariz, ia tidak ingin Stela terganggu dengan keadaan Fariz saat ini.
Deris mengelus puncak kepala Fariz sambil meneteskan air mata yang sampai terjatuh di pipi Fariz.
"St-stela" guman Fariz yang masih belum sadar tetapi mampu membuat Deris terkejut.
"Bang, Abang udah sadar?" tanya Deris sambil mengeratkan genggamannya.
"Kevano, panggil dokter!" suruh Deris membuat Kevano gerak cepat memanggil dokter.
Tak butuh lama, dokter memasuki ruangan Fariz yang membuat Deris perlahan mundur dan memberikan jalan dokter untuk memeriksa Fariz.
"Gimana dok keadaan anak saya?" tanya Deris.
"Anak ibu keadaan nya mulai membaik dari hari sebelumnya, cuman siapa yang bernama Stela?" tanya dokter Rahman.
"Stela adik sepupunya dok, kalau boleh tau Fariz sering ngigok manggilin Stela?"
"Yah bu, selama ibu gak ada terus suster yang jagain. Suster sering beri saya laporan kalau saudara Fariz menyebutkan nama Stela dengan nada sedih."
"Saya juga gak tau Fariz kenapa bisa begini dok, tapi makasih atas informasinya" ucap Deris membuat dokter Rahman mengangguk.
"Baiklah Bu, saya pamit dulu" ucap dokter Rahman lalu meninggalkan ruangan Fariz.
Sepeninggalan dokter Rahman, Kevano, Selly dan juga Sila memasuki ruangan Fariz.
"Gimana keadaan Fariz Bu?" tanya Kevano.
"Yah Bu, keadaan Abang gimana? Baik baik aja kan?"
"Abang sering ngigok panggil nama Stela, ibu gak tega liat Abang begitu."
"Bu, kalau bagi Vano yah bu mendingan kita ngasih tau Stela karena tadi Stela sempat nelpon Vano kalau dia udah free dua minggu lalu bu, jadi deadline praktikum nya ditambah."
"Yah udah kak, kamu telpon aja Stela. Aku juga kasihan sama Fariz kak" celetuk Sila yang membuat Kevano mengangguk dan menekan nomor telpon Stela.
Tak butuh waktu lama, Stela mengangkat panggilan telpon Kevano.
"Assalamu'alaikum kak" ucap Stela diseberang sana.
"Waalaikumsalam, kamu lagi apa yang?"
"Gak ada sih kak, ini lagi dibandara mau nganterin teman aku."
"Kamu pesan tiket ke Jakarta yah, Fariz kecelakaan" setelah mengatakan itu, Stela terdiam sejenak.
"L-lo beneran kak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My girlfriend is a doctor [ End ]
Novela Juvenil[sebelum baca wajib follow dulu] Tri Angga Asmara atau kerap dipanggil dengan sebutan Angga ini adalah dokter pembimbing yang memiliki sifat ramah terhadap pasiennya dan juga ia dijuluki sebagai dokter termuda dan memiliki ketampanan sebagai dokter...