59. Back to Jakarta

47 14 11
                                    

~Setiap perbuatan pasti ada penyesalan, dan penyesalan itu pasti akan datang diakhir~

~Setiap perbuatan pasti ada penyesalan, dan penyesalan itu pasti akan datang diakhir~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tepat pukul 20:00, Keluarga Stela mendarat dengan selamat di bandara Soekarno-Hatta. Saat ini, Stela sangat rindu dengan kota kelahirannya.

Udara segar kota Jakarta pun dapat Stela hirup lagi dengan singkat. Sambil menunggu taksi, Keluarga besar Stela menunggu dibawah rindangnya pohon sambil memakan jajan yang diberi diatas pesawat tadi.

"Bu, nih kita balik rumah dulu atau langsung ke rumah nenek Lily?" tanya Stela kepada Deris.

"Terserah sih, kalian mau langsung keruma nenek Lily atau gimana?" Deris berbalik tanya kepada anak anaknya.

"Balik rumah aja dulu Bu, Rey mau istirahat bentar" celetuk Rey.

"Kita kerumah nenek besok pagi aja pas ke pemakamannya nenek" lanjutnya lagi.

"Yah udah besok pagi aja kita ke rumah nenek Lily, kita kan belum mandi juga kan?" tanya Deris yang membuat semuanya setuju.

Satu jam pun berakhir, akhirnya taksi yang mereka pesan pun datang tepat pukul 21:00.

"Aduh maaf bu, tadi jalannya macet" ucap pak supir taksinya.

"Gapapa pak, oh yah pak, tolong dimasukin koper semuanya kedalam taksi bapak yah. Taksi yang satunya kita tumpangi" ucap Deris.

Ternyata satu taksi pun tidak cukup untuk semuanya, ditaksi yang satu berisi dengan koper dan ditaksi yang satunya mereka naiki.

"Alamat sesuai aplikasi yah pak" ucap Deris kepada supir taksinya.

"Siap bu" jawab pak supir lalu menjalankan taksinya.

"Stela" panggil Deris yang membuat Stela membuka kembali matanya yang hendak tertutup.

"Napa Bu?" tanya Stela dengan lesuh.

"Sayang banget bahan bahan makanan ibu beli banyak tapi gak sempat ibu olah, semua bahannya ibu taruh di kulkas."

"Kenapa ibu gak bawa pulang ke Jakarta aja?"

"Tapi biarin aja deh disana nak, kan disana ada Bu Sinta. Jadi yah itung itung buat Bu Sinta, jadi gak perlu kepasar lagi."

"Ok dah Bu, Stela baringan dulu. Ntar kalau sampai jangan lupa bangunin Stela yah Bu" ucap Stela lalu menyandarkan kepalanya dipundak Kevano.

Pada bagian belakang, sudah terisi dengan Kevano, Stela, Selly dan Rey. Sedangkan dibagian tengah, ada Deris dan juga Sila.

Disisi lain, Selly sudah tertidur pulas dipangkuan Rey, sedangkan cowok itu menyandarkan kepalanya di kursinya.

Disisi kiri, sudah ada Stela yang sudah terlelap juga dipundak Kevano sambil dipeluk oleh Kevano. Sedangkan cowok itu, menidurkan kepalanya diatas kepala Stela.

My girlfriend is a doctor [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang