Hllo gays, disini aku naruh ektra part dialur beberapa tahun kemudian yah:)
Jadi untuk kalian para pembaca cerita aku, aku mohon untuk kalian hargai keputusan dan juga karya yang aku tulis yah!!
Happy reading 🤗
***
Hari, jam, detik, dan juga menit semuanya berlalu begitu cepat tanpa disadari.
Tujuh tahun berlalu, Stela dan juga Kevano kini menjadi keluarga yang berbahagia dengan anak-anaknya.
Kevano dan juga Stela sudah memiliki satu anak perempuan dan juga satu anak laki-laki. Sifat antara Maudy dan juga Justin sama seperti sifatnya dulu terhadap Fariz.
"ABAAANG, KEMBALIIN BARANG AKU!" teriak Maudy yang membuat Stela terganggu saat menonton film kesukaan nya.
"Bunda liat abang, dia sembarangan ngambil barang aku," adu Maudy kepada Stela yang sedang duduk santai di sofa.
"Justin. Kembalikan barang adik kamu, kamu usil banget sih." ucap Stela kepada anak laki-laki nya itu.
"Dia duluan bunda, dia yang udah koto-"
"Enak aja lo, jangan fitnah yah!" sanggah Maudy tanpa memberikan kakak nya berbicara.
Suara pintu pun terbuka, yang membuat aksi perdebatan itupun terhenti.
Saat mengetahui siapa yang datang, Maudy langsung menghampirinya lalu mengadukan kelakuan kakaknya itu.
"Pah, liat abang. Dia ngambil barang aku" adu Maudy kepada Kevano- papa nya.
"Justin, benar apa yang adik kamu ucapkan?" tanya Kevano sambil menatap Justin.
"Ma-maf pah, tapi Maudy yang duluan!" tawa Kevano pun pecah saat mendengarkan ucapan Justin dengan nada lesuh.
"Justin, papah mau tanya sama kamu bisa?"
"Bi-bisa pah, papa mau tanya apa?"
"Kamu laki-laki atau perempuan?"
"Aku laki-laki lah pah, masa iya seganteng ini di bilang perempuan" jawab Justin dengan nada sombong.
"Good, papah suka ucapan kamu. Tapi jawaban kamu yang meminta maaf tadi itu, seolah-olah kamu menunjukkan kalau kamu itu seperti perempuan."
Saat mendengar ceramahan Kevano terhadap Justin, Maudy pun tertawa sambil melemparkan senyuman puas saat melihat Justin di marahi oleh papahnya.
"Nasehatin aja terus nih anak pah, dia di kasih tau pasti gak masuk dalam kepalanya. Kepala B-A-T-U" ucap Maudy lalu menekan ucapannya pada saat kata batu.
Rasa kesal pun dirasakan oleh Justin saat melihat dirinya diejek oleh adiknya sendiri. Ingin sekali ia mengerjai adiknya itu seperti apa yang sudah ia lakukan kepada dirinya.
"Kamu paham dengan ucapan papah kan Justin?" tanya Kevano saat melihat Justin menatap Maudy dengan tatapan kesal.
"Iyah pah, aku paham."
"Yah udah, sekarang udah baik-baik aja. Justin, kamu minta maaf sama adik kamu sekarang" celetuk Stela sambil tersenyum kepada anak laki-laki nya itu.
Justin berjalan menuju Maudy yang masih berada didekat papahnya. Sebenarnya, Justin lebih memilih untuk meninggikan gengsinya daripada harus meminta maaf kepada adiknya itu. Kalau bukan mamanya yang minta, mungkin ia tidak akan meminta maaf kepada Maudy.
Awas aja lo Maudy, gw tandain kelakuan lo- batin Justin kesal.
Kedua mata Justin kini sudah bertemu dengan kedua mata Maudy yang kelihatan merdeka karena sudah mengadukan kelakuan kakaknya itu.
Justin membuang nafasnya dengan kasar sambil menatap adiknya dengan tatapan kesal.
"Maafin gw, gw ngaku salah" ucap Justin lalu menjulurkan tangannya untuk berjabat tangan.
"Iyah, gw maafin tapi" Maudy menggantungkan ucapannya yang membuat Justin semakin kesal akan kelakuan Maudy.
"Whay?"
"Gw mau, lo jajanin gw selama sebulan di kampus. Gimana setuju?" tawar Maudy sambil menaik turunkan alisnya.
Kevano dan juga Stela yang melihat kelakuan kedua anaknya itu pun tertawa. Seketika momen-momen bahagia antara dirinya dan juga Fariz terlintas dipikirannya.
"WOY, gimana?" tanya Maudy dengan nada kesar yang membuat Justin dan Stela tersadar dari lamunannya.
"Oke, gw setuju. Sebulan kan?" tanya Justin pasrah yang membuat Maudy mengangguk dan tersenyum puas.
Ternyata pepatah buah jatuh tidak jauh dari pohonnya itu benar-benar ada.
Sifat usil dan juga keras kepala nya Fariz kini sudah turun temurun kepada anaknya Justin. Sedangkan sifat jutek dan juga pengadunya sudah turun temurun kepada Maudy.
Kebahagiaan Stela dan juga Kevano kini semakin lengkap dengan kehadiran kedua anaknya itu.
Dibalik kesedihan atas meninggalnya Deris, tuhan memberikan sebuah kebahagiaan dengan menghadiri Justin dan Maudy dalam hidupnya disaat ia dalam kondisi berduka.
Tuhan maha adil atas kehidupan makhluk nya. Dan kehidupan sekarang adalah kehidupan yang sangat dinantikan oleh kevano dan juga Stela.
***
Ekstra Part ini bakal kalian temukan di cerita Maudy yang akan aku publish di wattpad setelah cerita "love in silence" completed!!!
Pada penasaran kan gimana alur cerita Maudy dan juga ending pada cerita love in silence?
Tetap pantengin nontifikasi wattpad kalian yah, supaya kalian gak ketinggalan part dari cerita aku:)
Sebelum aku akhiri cerita ini, aku mau ucapkan terimakasih kepada kalian semua pembaca aku yang selalu nyemangatin aku buat nulis dan selalu ngasih aku kata-kata mutiara supaya aku bisa bangkit lagi dalam dunia perhaluan :)
Cerita ini dalam tahap revisi yah, mungkin beberapa Minggu kemudian cerita ini sudah selesai revisi. Jadi kalian bisa baca tanpa ada gangguan typo. Heheh
Mungkin segitu aja yang aku bisa sampaikan ke kalian semua. pesanku untuk kalian, sekecil apapun karya orang itu tolong kalian hargai yah.
I love you all and see you in my other stories📌
Baybay👋🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
My girlfriend is a doctor [ End ]
Teen Fiction[sebelum baca wajib follow dulu] Tri Angga Asmara atau kerap dipanggil dengan sebutan Angga ini adalah dokter pembimbing yang memiliki sifat ramah terhadap pasiennya dan juga ia dijuluki sebagai dokter termuda dan memiliki ketampanan sebagai dokter...