34. Pengakuan Darel

57 20 4
                                    

~Apa yang kau tanam maka itu lah yang kau panen, apa yang kau lakukan maka itulah yang kau dapatkan!~

Kini adalah hari terakhir SMA Nusa bangsa melakukan ulangan semester, seluruh murid mengerjai ulangannya dengan serius

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini adalah hari terakhir SMA Nusa bangsa melakukan ulangan semester, seluruh murid mengerjai ulangannya dengan serius.

Stela melihat Aldi yang tampaknya cowok itu sudah berubah, kini Aldi mengerjakannya dengan serius tanpa banyak bicara seperti hari hari sebelum.

Perhatian Stela teralih dengan siapa yang berada di depan ruang kelas XI IPA 5.

Selly menyentil sedikit pinggang Stela "Stel, pacar Lo noh" bisik Selly.

"Kok dia cepat banget isi ulangannya yang sel? Waktunya kan tinggal lima belas menit lagi berakhir."

"Mungkin dia kangen kali sama lo" ejek Selly sambil tertawa kecil.

Stela tak mau melanjutkan obrolannya dengan Selly, karena ia tak tahan lagi dengan wajahnya yang sudah memerah.

Selly kembali menyentil pinggal Stela dengan bolpoin yang membuat Stela berbalik.

"Udah selesai?" tanya Selly.

"Udah"

"Yuk antar!" ajak Selly membuat Stela menganggukkan kepalanya.

Selly dan Stela berjalan menuju meja pengawas dan memberikan lembar jawabannya kepada pengawas.

Seluruh murid yang berada didalam ruangan itu tak percaya bahwa Stela dan Selly selalu menyelesaikan ulangannya dengan cepat.

"Buset tu cewek cepat banget!" guman Aldi sambil melihat Stela dan Selly keluar ruangan.

Aldi melihat Stela dan Selly berbicara dengan kakak kelasnya yang sangat ia kenali.

"Eeh buset main rangkul aja" ucap Aldi saat melihat Stela dirangkul oleh Kevano.

Bacotan Aldi didengarkan oleh Ayu "Lo napa Al?"

"Kepo lo" jawab Aldi dengan juteknya.

Tak mau berdebat dengan Aldi, Ayu memilih untuk melanjutkan mengisi ulangannya dengan benar.

Ditempat lain, Stela, Selly, dan juga Kevano berjalan menuju kantin.

Kantin masih dalam keadaan sepi, saat ketiganya memasuki kawasan kantin. Mereka melihat Darel sudah menunggu disana.

Ck sok baik- batin Selly.

Ketiganya berjalan menuju meja dimana Darel sedang menunggunya.

"Hay bro" sapa Darel kepada Kevano sambil menepuk bahu cowok itu.

"Hay Stel, Hay Sell" lanjutnya lagi sambil menatap Stela dan Selly secara bergantian.

Dengan wajah malasnya, Selly mengambil tempat duduk didekat Darel dengan jarak cukup jauh.

Wajah Darel berubah jadi kesel karena ia harap Stela yang bakal duduk disampingnya bukan Selly.

My girlfriend is a doctor [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang