[sebelum baca wajib follow dulu]
Tri Angga Asmara atau kerap dipanggil dengan sebutan Angga ini adalah dokter pembimbing yang memiliki sifat ramah terhadap pasiennya dan juga ia dijuluki sebagai dokter termuda dan memiliki ketampanan sebagai dokter...
~Andaikan saja aku bisa menolak, maka aku akan menolak keadaan yang sudah merenggut nyawa Abang gue~ Stela
New song 🎵 Dengarkan Dia- Rindu🎵
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Matahari kini mulai berubah warna menjadi warna jingga, ntah kenapa hari ini Stela tidak memiliki semangat untuk melakukan aktivitasnya.
Perasaan dan juga pikiran Stela kini tertuju kepada satu nama, yaitu Fariz. Dia sangat merindukan abangnya kali ni, ini adalah hari ke empat puluh dari kematian Fariz.
Hanya satu obat yang bisa menyembuhkan berbagai rasa rindunya kepada Fariz, ia harus mengunjungi makam Fariz bersama dengan Kevano.
Stela sempat berfikir bahwa dirinya tidak berada di Jakarta, niatnya yang ingin mengunjungi makam Fariz kini harus tertunda dulu sampai ia pulang ke Jakarta.
Karena merasa taksi tak ada satupun yang lewat, Stela memilih untuk menghubungi Kevano. Cukup lama menunggu cowok itu mengajar panggilan telponnya, dan akhirnya cowok itu mengakarnya.
"Waalaikumsalam, kamu dari mana aja sih ha? Aku telponin juga dari tadi."
"Aku habis nemenin ibu kepasar, kamu udah pulang? Aku jemput yah."
"Iyah, cepetan soal nya aku mau mampir dulu ke tokoh buku, boleh kan?" tanya Stela.
"Boleh, aku otw yang. Assalamu'alaikum" ucap Kevano lalu mematikan sambungan telepon nya secara sepihak.
Karena merasa panas ditempat ia berdiri, Stela memutuskan untuk menunggu Kevano di halte bus aja.
Sambil menunggu Kevano, Stela membaca novelnya yang baru saja ia beli kemarin di toko buku.
Aksi membaca Stela pun terhenti saat sebuah mobil berhenti didepannya, ia sangat kenali siapa pemilik mobil itu. Yah itu adalah mobil Angga, terkejut? Tentu saja, Stela terkejut karena tidak ada angin dan tidak ada hujan, Angga tersenyum manis kepada Stela saat turun dari mobil nya.
"Hay, masih ngambek?" tanya Angga sambil menggoda.
"Apaan sih" jawab Stela dengan jutek.
"Maafin gw dong, gw gak bermaksud marahin kamu tadi. Siapa suruh ngelamun, jadinya cairan kimia yang kamu campurin itu salah."
"Kan bisa bicara atau negur dengan baik kan? Gak harus ngebentak didepan murid yang lain!"
"Gw minta maaf."
"Gw maafin."
"Dimaafin tapi mukanya masih jutek gitu."
"Dih yang punya muka siapa? Gw kan? Kenapa kakak yang sewot sih!"