💎Bagian 11💎

71 16 0
                                    

Vote yuk!!!

Treya membulatkan matanya mengingat adegan yang terjadi di taman komplek, yap saat ini Treya sudah berada di kamarnya.

"Hah ini bibir aku serius" ucap Treya tak percaya.

"AAA BIBIR TREYA."

"AAA PADAHAL ARTHUR CUMAN BERSIHIN BIBIR TREYA PAKE TISU TAPI KENAPA TREYA KEPIKIRAN TERUS YA."

Flashback on...

Dan...

Arthur mengeluarkan tisu dari sakunya kemudian ia mengarahkan tisu itu ke bibir treya dengan pelan.

Treya yang melihat mata indah Arthur dengan sedekat ini merasa jantungnya seperti berdetak tak normal sekarang.

Falshback off...

Keesokan harinya...

Tepat pukul 15:30...

"Pak ke Asrama Kesehatan Jiwa ya" ucap Treya kepada supir taksi ini.

"Iya Neng."

Setelah menempuh perjalanan yang agak macet akhirnya Treya tiba di Asrama tersebut.

Treya berjalan dengan perlahan walau ia dilihati beberapa orang karena menggunakan seragam sekolah.

"Permisi Sus, saya boleh bertanya?"

"Ada apa Dik?"

"Em saya nyari pasian Bapak-Bapak yang kemarin kabur kira-kira tepat jam 15:30 Bapak-Bapak itu saya temuin di halte tapi saya gak sempet tanya namanya" jawab Treya.

"Maaf kalo boleh tau Adik ada keperluan apa?"

Pertanyaan Perawat tersebut membuat Treya bingung.

"Kemarin saya yang ngebantu Bapak itu dan saya mau tau keadaannya" ucap Treya dengan jujur.

"Baik kebetulan pasien itu tidak memiliki gangguan jiwa yang parah jadi Adik bisa datang ke Asrama nomor 1 di kamar nomor 16."

"Baik Sus terima kasih" ucap Treya, Treya pun segera menuju keAsrama nomor 1.

Treya agak sedikit takut karena di sepanjang perjalanan Treya di suguhkan dengan pemandangan orang-orang yang memiliki gangguan kesehatan jiwa.

Treya tiba di depan pagar Asrama dan di sana di jaga oleh dua Perawat dan sangat kebetulan Perawat tersebut Perawat yang kemarin bertemu Treya.

"Permisi Sus masih kenal saya?" tanya Treya.

Perawat itu berfikir terlebih dahulu.

"Oh iya kamu yang menolong Pak Kaito, ada keperluan apa ya?"

"Saya kesini untuk melihat keadaan beliau, apa saya boleh masuk?" tanya Treya.

"Boleh tetapi harus dalam pengawasan saya karena kamu baru pertama kali menjenguk" ucap sang Perawat.

"Iya Sus terima kasih sudah mengizinkan" ucap Treya, akhirnya Perawat mengantar Treya kesebuah kamar yang di dalamnya terisi Pria paruh baya yang tengah memeluk sebuah figura foto namun foto itu tidak terlihat gambarnya.

"Baik kamu bisa berbicara pelan dengan Pak Kaito" ucap sang Perawat.

"Baik Sus" jawab Treya sembari mendekatkan dirinya pada orang yang Treya ketahui bernama Pak Kaito.

"Hallo Pak masih kenal saya? Nama saya Treya Pak" ucap Treya sembari tersenyum.

"Bapak gimana keadaannya baik kan?" tanya Treya tetapi Treya sadar Pak Kaito tidak akan merespon pertanyaannya itu.

Crush (TREASURE) [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang