💎Last Part💎

95 8 2
                                    

Vote yuk!

Sedari tadi ponsel Treya berbunyi, namun ia tidak sempat mengangkat teleponnya karena sedang banyak pelanggan yang datang. Tetapi sekarang ia sudah bisa mengangkat telepon tersebut karena toko sudah kondusif kembali.

"Lama banget sih angkat teleponnya!" omel orang tersebut di seberang sana.

"A-asahi? Ada apa?"

"Apaan sih kok bahasanya kaku!" omel orang itu kembali.

"Terus aku harus ngomong kayak gimana?"

"Ya tanya lah kabar gue gimana? Apa gue sehat atau enggak? Atau gak tanya gue lagi ngapain."

"Em ya udah sekarang aku tanya, kamu lagi apa?"

"Lagi belajar."

"Kamu udah makan?"

"Udah nih abis makan mie pake bon cabe level 15."

Treya mendelik mendengar itu.

"ASAHI INI BARU JAM 9 PAGI DAN KAMU MAKAN KAYAK GITU? AKU KAN UDAH BILANG JANGAN KESERINGAN MAKAN BON CABE! NANTI PERUT KAMU SAKIT LAGI KAYAK WAKTU ITU GIMANA COBA???" omel Treya.

"Nah ini nih baru namanya Treya."

"Ih serius Sa, makan bon cabe itu gak baik buat lambung!"

Asahi terkekeh di seberang sana.

"Cuman bercanda kok-"

"Thur dimana?" Terdenger suara perempuan di seberang sana.

"Em Trey udah dulu ya gue tutup dulu teleponnya, byeee" Asahi pun menutup telepon tersebut terlebih dahulu.

Treya tertawa miris mendengarnya, sudah 4 bulan Asahi tidak menjawab telepon yang selalu Treya hubungi dan sekarang tiba-tiba ia menelepon Treya dengan santainya bahkan Treya mendengar suara perempuan di telepon itu.

"Kamu belum jawab pertanyaan aku yang kemarin Trey"  ucap seseorang dari arah belakang.

"Kak Yoshi kesini lagi? Bukannya Kakak balik ke Indonesia 2 jam lagi?" tanya Treya mengalihkan pembicaraan.

"Maka dari itu aku butuh jawaban kamu Trey" ujar Yoshi.

"Ka-k ma-maaf."

"Iya aku tau kok sekarang hati kamu cuman untuk Arthur, but kamu tenang aja Arthur sama Ana gak ada apa-apa kok aku yakin 100% Arthur juga cinta banget sama kamu, jaga kesehatan Trey jangan banyak pikiran. Aku yakin Arthur bakal secepatnya datang kesini, maaf ya aku baru bisa nemuin kamu sekali, harapan aku setelah aku pulang ke Indonesia sebenarnya aku akan bilang ke Papah kamu kalo aku yang akan jadi pengganti Papah kamu untuk jaga kamu tapi sepertinya takdir udah berubah. Aku harus balik sekarang karena takut jalan macet, ingat ya apa yang aku jelasin tadi" jelas Yoshi sembari menggenggam tangan kecil milik Treya.

"Kak Yoshi maaf" tangis gadis itu luruh dengan sendirinya.

"Boleh peluk kamu?" tanya Yoshi meminta persetujuan dari wanita di hadapannya ini.

Treya pun menganggukkan kepalanya dan Yoshi langsung memeluk gadis rapuh tersebut.

"Nanti aku suruh Arthur secepatnya buat datang kesini, nanti aku bakal ancam dia kalau dia gak buru-buru jadiin kamu pacar biar aku aja yang jadiin kamu tunangan ku hehe."

"Ish Kak Yoshi" kesal Treya sembari mengeratkan pelukannya itu.

"Udah ya, taksi ku udah nunggu lama tuh aku balik kamu hati-hati ya disini" pamit Yoshi sembari melepas pelukannya.

"Harusnya aku yang ngomong gitu ke Kakak, Kak Yoshi hati-hati ya Kak" ucap Treya.

"Iya iya, udah ya tugas kuliah sama tugas di kantor aku menggunung nih kalo gitu aku pamit, byeeee" pamit Yoshi sembari melambaikan tangannya kearah Treya.

Crush (TREASURE) [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang