31-Naungan Abdil

1K 72 2
                                    

Seburuk apapun kamu di mata orang lain. Kamu tetap putri mahkota di mataku.

Kara Jaya Putra<3

***

Kara dan Dea masuk ke dalam mobil milik Kara. Setelah permasalahan di kantor tadi, Kara memutuskan untuk pergi dari sekolah dan membawa Dea. Bukan untuk pulang melainkan pergi ke tempat lain untuk menenangkan pikiran serta hati Dea.

Dea sama sekali tidak mengeluarkan suara, ia hanya mampu diam sambil menangis tanpa isakan. Kara mengerti, kejadian tadi memang akan membuat Dea trauma berat.

Amarah Kara kembali tersulut ketika melihat bibir serta leher Dea yang menunjukan bekas perilaku tak senonoh Richard. Kara mengepalkan kedua tangannya untuk menahan gejolak emosi pada dirinya.

Kara kembali memikirkan kejadian di kantor tadi, lebih tepatnya pada keputusan kapsek yang membuat Kara kesal dan merasa tidak adil.

"Saya akan-" ujar kapsek yang langsung dipotong oleh Kara.

"Akan apa?" sergah Kara.

Kapsek mendelik tajam pada Kara. "Diam! Kamu ini kenapa jadi nyolot. Bapak juga heran sama kamu dulu kamu anti sekali baku hantam. Tapi sekarang hampir tiap minggu bahkan kamu baru saja selesai skors," tukas kapsek tegas yang membuat Kara terdiam dan menatap datar.

Richard malah tersenyum meremehkan. "Karena Kara deket sama gadis pembawa sial itu, Pak!" ujar Richard yang membuat Kara emosi dan menarik kerah bajunya. "Anjing!" teriak Kara.

Pak Herman langsung menarik Richard, lalu Dea serta kapsek menarik Kara. "Sudah! Diam. Kalian ini tidak sopan sekali." Kapsek terlihat pusing tujuh keliling.

Akhirnya pak Herman duduk di tengah-tengah antara Kara dan Richard agar mereka tak terus saling beradu.

Kapsek terdiam sejenak untuk menahan kekesalannya. "Untuk, Dea. Bapak minta maaf atas perilaku Richard. Mungkin Bapak bukan orang tua Richard atau pun Richard yang harusnya meminta maaf atas kejadian tadi. Tapi Bapak di sini sebagai Kepala Sekolah yang harus bertanggung jawab atas segala masalah yang ada," ujar kapsek yang diangguki Dea.

[✔️terbit] 1. The Girl That HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang