38-Randy Redio

972 59 0
                                    

Aku kira pergimu karena benci aku. Nyatanya karena kamu tak ingin menambah banyak luka yang tanpa sadar aku berikan dengan ketidaktahuanku.

TGTH

***

"Mungkin iya! Gue ngaku. Gue sayang dan mau melindungi Dea, karena Dea berhak dilindungi dan berhak bahagia seperti kita!"

"Dea itu gak pernah bahagia setelah kecelakaan yang membuat calon adiknya meninggal dan kedua orang tuanya menyalahkan dia. Padahal dia bukan pelakunya tapi semua itu musibah. Lo berdua tahu tentang kejadian di mana ada seorang wanita yang marahin Dea saat MOS itu bukan dengan mata kalian sendiri, kan?" ucap Kara penuh penekanan.

Redio dan Randy saling melirik.

Saat itu Randy dan Redio tengah berjalan untuk segera pulang, namun mereka melihat kerumunan para siswa/i yang mulai bubar dan mereka melihat seorang wanita berjalan meninggalkan kerumunan itu.

Randy dan Redio langsung menghampiri dan bertanya pada salah satu siswi. "Ekh, ini ada apaan?!" tanya Randy.

Siswi itu berhenti berjalan. "Oh! Itu ... cewek itu dimarahin sama wanita tadi." Siswi itu menunjuk wanita yang tadi meninggalkan tempat ini. "Katanya dia itu pembunuh adiknya sendiri sampe-sampe dibenci sama kedua orang tuanya dan dibilang anak pembawa sial!" ujar siswi itu yakin.

Randy dan Redio langsung terkejut dan melirik gadis yang kini tengah duduk sambil menangis pilu. "Jadi, lo itu pembunuh? Anak pembawa sial?" tanya Redio meremehkan.

Gadis itu menggelengkan kepalanya cepat. Namun Randy malah tersenyum meremehkan. "Pantes banget buat dijadiin bahan bully-an!"

Kara tersenyum kecut. "Hidup kalian emang gak realistis banget. Bisanya percaya sama orang dan menghakimi orang lain!" ujar Kara.

Randy dan Redio terdiam dan hanya mampu menatap Kara yang terus menatap tajam pada mereka.

"Asal kalian tahu! Dea sekarang lagi sakit. Bahkan papanya pergi ninggalin dia karena benar-benar benci. Papanya bahkan gak tahu kalo Dea sekarang lagi sakit ITP. Kalian tetap mau benci dan caci maki, Dea? Kalo iya, kalian emang goblog! Dea kritis sekarang. Dea koma, Dea benar-benar udah menderita. Itu, kan, yang kalian mau?" ucap Kara dengan derai air mata.

[✔️terbit] 1. The Girl That HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang