29-Richard Lagi

868 59 6
                                    

Ketika rasa cinta dan sayang sudah terbelenggu dalam jiwamu. Kamu rela berbuat apa saja deminya, demi orang yang kamu sayangi. Meskipun itu bertentangan denganmu.

TGTH
***

BRAK

Dea terkejut saat pintu toilet tiba-tiba terbuka dengan begitu kasar. Dea menatap seseorang di belakangnya dari pantulan cermin.

Matanya terbuka lebar saat sadar siapa yang datang. "Richard!" lirihnya panik.

Dea berbalik badan dan melihat Richard yang tengah tersenyum devil padanya.

Richard menutup pintu toilet itu dan menguncinya, membuat Dea panik tak karuan. "Apa yang kamu lakukan, Richard?" tanya Dea panik sambil memundurkan badannya.

Richard berjalan menghampiri Dea sambil tersenyum iblis. Sesaat Richard melirik ke arah wastapel yang terdapat plastik obat. "Jadi lo itu penyakitan," ujarnya sambil menatap Dea.

Dea hendak berlari, namun tubuhnya sudah lebih dulu disegat oleh Richard.

Dea meringis takut saat Richard membenturkan tubuhnya ke tembok. Perasaan serta pikiran Dea sudah berkelena. "Mau apa?" tanya Dea panik.

Richard malah mengurung tubuh Dea menggunakan kedua tangannya. "Lo lumayan manis! Tapi sayang pembawa sial. Oh ya, gue ke sini cuma mau balas dendam sama, lo!" ujar Richard bak seorang Psikopat.

Dea berusaha untuk keluar, namun tubuh Richard terlalu tinggi dan besar. "Richard. Tolong! Jangan apa-apain aku, aku mohon. Aku pengen keluar," ujar Dea takut.

Richard malah mendekatkan bibirnya ke bibir Dea, namun Dea memalingkan wajahnya ke samping. "Urusan kita belum selesai, manis. Gara-gara lo gue dihajar habis-habisan sama, Kara, dan sekarang gue mau balas dendam!" kata Richard mengancam sambil mencekal kuat wajah Dea.

Dea meringis takut. Tangannya berusaha merogoh saku roknya, untuk bisa menelepon Kara walau mungkin itu akan sulit.

Dea berhasil mengeluarkan handphone-Nya tanpa disadari oleh Richard. Dengan perasaan was-was Dea langsung memencet tombol calling berharap Kara mengangkatnya. Namun, apalah daya Richard sudah lebih dulu menyadari itu.

Richard melirik ke belakang dengan tajam lalu menatap Dea yang sudah menangis. "Lo mau laporan sama Kara! Lemah banget jadi cewek!" bentak Richard sambil melemparkan handphone Dea ke wastapel.

Richard lalu menarik dagu Dea dan mendorongnya ke pojok tembok. Napas Dea terngah-ngah karena takut. "Richard. Aku minta maaf!" pinta Dea sambil menangis.

Richard tersenyum devil. "Maaf? Oh tidak bisa. Gue terlanjur benci, tapi kalo gue cuma siksa lo kayak gini, rasanya kurang puas," ujarnya sambil melirik tubuh Dea dari atas hingga bawah.

Dea melotot. "Richard. Ini sekolah, jangan macam-macam," tukas Dea sambil berusaha melepaskan diri.

Richard malah menjepit tubuh Dea dengan tubuhnya. "Lo pikir gue bego! Toilet ini jauh dari kelas anak-anak juga lagi fokus ngerjain tugas. Gak akan ada yang bisa nolong, lo!" teriak Richard.

[✔️terbit] 1. The Girl That HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang