12-Benarkah Ini?

1.2K 99 6
                                    

"Jatuh dan kembali sakit karena orang terdekatku."

~Deandra Briana~

***

Dea berjalan keluar kelas dengan kepala menunduk serta rambut lebat panjangnya yang dibiarkan tergerai menutup seluruh wajah pucat pasinya.

Kini waktu sudah menunjukan pulang sekolah. Dea berjalan menerobos kerumunan siswa yang selalu mencibirnya, menghina dan mem-bully-nya.

Entah kenapa dengan Dea! Dia yang biasanya akan pulang jika sekolah sudah sepi, berbeda dengan sekarang dimana hatinya terus mendorong Dea untuk segera menuju gerbang sekolah.

Dea juga heran dengan dirinya! Sebenarnya ada apa dengan hatinya? Mengapa hatinya menyuruh Dea untuk segera pulang!

Saat Dea sedang mempercepat laju langkahnya suara berat milik Abdil memanggil namanya.

"Dea," panggil Abdil. Dea langsung membalikkan badannya.

"Abdil!" jawab Dea.

"Kok, tumben lo pulang awal?" tanya Abdil heran pada Dea. Abdil memang mengetahui jika Dea akan pulang sesudah sekolah sepi.

"Pengen aja," jawab Dea.

"Owh! Gue tau lo mau pulang bareng gue, kan. Aduh senengnya Abang," ujar Abdil dengan wajah sumringahnya.

Dea menggelengkan kepalanya cepat.

"Bukan," tukas Dea.

Wajah Abdil seketika tertekuk.

"Terus apa?" tanya Abdil.

"Pengen cepet-cepet pulang aja," jawab Dea.

"Makanya itu bareng gue. Kebetulan nyokap udah jemput," ajak Abdil.

"Gak, Dil. Kita bareng sampe gerbang aja," tolak Dea.

"Lah kenapa?" tanya Abdil.

"Please, ya, Dil!" pinta Dea.

Abdil akhirnya pasrah. Mereka pun berjalan beriringan. Sekolah juga sudah nampak sepi.

***

Abdil dan Dea sampai di depan sebuah mobil merah di luar gerbang. Dea tetap dengan kebiasaannya, menunduk.

Abdil mengetuk pintu mobilnya lalu terbukalah kaca mobil itu dan menampakan seorang wanita yang kira-kira berumur empat puluh tahun. Tetapi masih terlihat sangat cantik dan segar.

"Ayo masuk, Dil. Mama sudah lama nunggu kamu!" ucap wanita itu.

Dea merasa tak asing dengan suara wanita itu. Namun Dea enggan mengangkat wajahnya.

"Keluar dulu Ma! Abdil mau kenalin Mama sama sahabat Abdil. Gece Ma!" rengek Abdil seperti seorang anak kecil.

Mau tak mau wanita itu keluar dengan dress selutut berwarna army. Rambut indah dan wajah yang sangat cantik.

[✔️terbit] 1. The Girl That HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang