13-Masalalu

1.2K 98 4
                                    

"Hati adalah rasa yang kuat!
Dia tahu mana yang benar dan yang salah."

~Deandra Briana~

Dea dan Kara sudah berada di dalam mobil untuk menuju pulang. Kara mengantarkan Dea dengan kondisi mereka yang basah kuyup.

"hm," gumam Kara memecah keheningan.

Dea monoleh. "Kenapa?" tanya Dea.

Kara melirik sekilas. "Coba cerita," pinta Kara tanpa ekspresi.

Dea manarik napas panjang. "Maksud kamu yang tadi?" tanya Dea kembali.

Kara mengangguk mantap. "Ayo!" pinta Kara.

"Apa kamu tidak akan menyesal mendengarkannya?" tanya Dea.

"Jika itu membuatmu sakit maka aku akan menyesal! Tapi jika itu membuatmu lebih tenang aku tidak akan menyesal," ungkap Kara.

Dea mengangguk ragu lalu menarik napas panjang. "jadi sembilan tahun lalu-"

Arjas tengah berdiri di depan pintu ruang operasi bersama Dea yang setia duduk dengan kursi roda di samping Arjas.

Wajah mereka berdua senantiasa memancarkan kekhawatiran terhadap sosok, Risna. Kecelakaan itu menyebabkan Risna harus mengalami operasi sebab benturan yang ia alami pada perutnya.

Tak lama seorang dokter bersama suster keluar. "Dengan keluarga pasien?" tanya dokter pada Arjas.

"Saya Dok," jawab Arjas.

Dokter menghela napas panjang. "Maaf Pak! Kami sudah melakukan yang terbaik, tapi hanya satu yang bisa kami selamatkan yaitu ibunya. Untuk bayinya kami mohon maaf Pak. Karena benturan yang sangat keras menyebabkan sang bayi tidak bisa bertahan," ungkap dokter yang membuat Arjas mematung.

Arjas menggeleng tidak percaya anaknya tiada. Anak yang Arjas dambakan bersama Risna kini sudah tiada. "Tidak mungkin, Dok," ujar Arjas tidak percaya.

[✔️terbit] 1. The Girl That HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang