"Tersisa raga yang tak punya daya."
~Deandra Briana~
***
Keno berhenti sejenak di depan pintu masuk. Memakai kacamata hitam lalu berjalan dengan angkuh yang sangka jauh dari sifat aslinya.
Langkahnya langsung tertuju ke arah resepsionis.
"Permisi," sapanya lalu sedikit menurunkan kacamata.
Resepsionis itu mengangguk dan tersenyum ramah. "Ada yang bisa saya bantu, Pak?"
Keno mulai menarik napas panjang. "Saya ingin bertemu atasan anda," jawab Keno.
Resepsionis itu tampak heran. "Apa Bapak membuat janji terlebih dulu?"
"Saya memang tidak memiliki janji sebelumnya, tapi kedatangan saya ke sini ingin mengajukan kerja sama besar," jawab Keno berusaha untuk biasa saja.
"Maaf, Pak. Kami tidak menerima tamu yang tak memiliki janji sebelumnya." Resepsionis itu kembali fokus dengan pekerjaannya.
Keno mendengus. Kenapa dia sangat bodoh dan ceroboh seperti ini. "Saya dari perusahaan Pratama Jaya. Anda yakin menolak tawaran dari saya?" Keno tetap berusaha.
"Jika Bapak benar ingin bekerja sama kenapa tidak mengirimkan lewat email saja?"
Skak. Keno terdiam sejenak. "Tugas anda hanya menerima tamu dan menyambut tamu. Saya tidak memiliki waktu banyak untuk berbicara dengan anda. Cepat panggilkan atasan Anda Pak Arjas Mahesa," perintah Keno yang membuat resepsionis itu mengerjapkan matanya.
"Maaf, Pak. Bos kami sedang tidak ada," jawab resepsionis.
Keno menahan kesal. Mengapa dia lupa bahwa Arjas sekarang tinggal di Thailand. "Orang kepercayaannya?"
"Tapi, Pak-"
"Cepat! Tawaran saya besar, jangan sampai perusahaan ini menyesal," sergah Keno.
Mbak resepsionis mendengus dan segera menelepon atasannya.
"Hallo selamat siang, Pak."
"Siang, Hana. Ada apa?"
"Ada yang ingin bertemu dengan Bapak."
"Siapa?"
"Pemilik perusahaan Pratama Jaya."
"Hah. Kok bisa?"
"Saya juga tidak tahu."
"Oke. Saya ke sana."
Keno hanya mendengarkan percakapan itu. Dia berharap semuanya berjalan sesuai rencana.
"Baik, Pak. Silahkan tunggu di sana. Pak Andra akan segera datang," ucap resepsionis itu yang membuat Keno mengangguk.
Keno berjalan menuju sopa di ruang tunggu. Untuk pertama kalinya dia melakukan hal ini. Melakukan kerja sama dengan kantor lain yang biasanya dia lakukan setelah bawahannya memberitahu. Tapi, sekarang dia sendiri yang datang tanpa sekretaris.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️terbit] 1. The Girl That Hurt
Teen Fiction(𝐒𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐭𝐞𝐫𝐛𝐢𝐭 𝐭𝐞𝐫𝐬𝐞𝐝𝐢𝐚 𝐝𝐢 𝐒𝐡𝐨𝐩𝐞𝐞 𝐅𝐢𝐫𝐚𝐳 𝐌𝐞𝐝𝐢𝐚-𝐏𝐚𝐫𝐭 𝐦𝐚𝐬𝐢𝐡 𝐥𝐞𝐧𝐠𝐤𝐚𝐩) "Anak pembawa sial!" Tuttttt .... Iya. Aku adalah anak pembawa sial dalam keluarga. Namun, dulu aku adalah seorang gadis kecil ya...