16-Perkelahian Karena Dea

1.1K 87 0
                                    

"Kamu pergi karena seseorang dan
Meninggalkanku tanpa kepastian."

~Abdil Pratama~

"Kehilanganmu kehampaanku
Keberadaanmu kebahagiaanku."

~Abdil Pratama~

"Terima dan jalani.
Nanti kau akan tahu apa yang sebenarnya terjadi."

~Abdil Pratama~

***

Bugh

"Anjing!"

Tepat saat jam pulang sekolah, lapangan SMA Buana Bandung dipenuhi oleh semua siswa. Sebab perkelahian yang sedang terjadi antara Kara dan Abdil.

"Bangsat!" teriak Kara murka sambil membalas pukulan Abdil.

Abdil pun membalasnya. "Anjing lo, Kar. Apa gak cukup dulu lo rebut semuanya, hah?!" teriak Abdil dalam perkelahiannya.

Mereka saling membalas pukulan satu sama lain, hingga teriakan kedua sahabat Kara terdengar nyaring. "WOY BERHENTI!!" teriak Redio dan Randy.

Perkelahian mereka tidak diketahui oleh Dea. Sebab Dea masih terdiam diri di kelasnya menunggu semua murid pulang.

Kara dan Abdil tak menggubris teriakan Redio dan Randy. Mereka terus berkelahi walau luka memar sudah terlihat kentara pada wajah masing-masing. Redio dan Randy berusaha memisahkan mereka berdua. Bahkan para guru pun ikut serta memisahkan mereka. Namun amarah Abdil dan Kara sudah tak bisa dikendalikan.

"Anjing, lo! Dengan apa lo memperdaya Dea?!" teriak Abdil sambil terus membalas pukulan Kara.

Seketika Kara langsung terdiam dan menghiraukan pukulan Abdil. "Jaga ucapan, lo," balas Kara dingin lalu membogem Abdil dengan sekuat tenaganya.

Semua murid yang melihat terus menjerit histeris. Abdil membalas dengan tertawa meremehkan. "Jaga sikap, lo?! Yang harusnya menjaga sikap itu, lo! Lo udah memengaruhi Dea demi bisa dapetin dia," ujar Abdil sambil membalas pukulan Kara.

Redio mencengkram kuat tubuh Kara dan Randy pada Abdil. Abdil dan Kara meronta hebat saat tubuhnya dicengkram kuat. Kara Akhirnya menyerah dan terdiam membuat Redio menguraikan cengkramannya.

Ini sulit! Batin Kara.

Abdil mulai melemah saat melihat Kara terdiam membisu tak menjawab pertanyaannya.

"KARA, ABDIL. IKUT KERUANGAN SAYA SEKARANG!" teriak seorang guru BP.

***

[✔️terbit] 1. The Girl That HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang