"Kapan kamu akan bahagia?
Satu pertanyaan yang sulit aku jawab, satu pertanyaan dalam hidupku yang tak pernah memiliki jawaban."Deandra B.
Dea dan Abdil tengah menikmati lezatnya bekal dari orang Mysterious itu. Mereka duduk lesehan di bawah pohon rindang di taman.
"Abdil!" panggil Dea.
"hmmm," guman Abdil.
"Aku boleh tanya," ucap Dea.
"Boleh!" jawab Abdil.
"Sebenarnya kamu atau bukan yang selalu kasih aku bekel ini?" ucap Dea yang membuat Abdil terdiam.
"Gak guna gue kasih lo bekel secara diam-diam. Lagian, nih, ya, buat apa gue tiap hari deket lo kalo harus kasih bekel kayak gitu!" jelas Abdil.
"Jadi, bukan kamu! " desak Dea kaget.
Abdil hanya mengangguk sambil membereskan tempat makannya.
"Tapi cuma kamu yang mau temenan sama aku!" sambung Dea.
"Lo gak tau selain gue pasti masih banyak orang yang sayang sama lo, walau gak terus terang!" jelas Abdil.
"Tapi siapa?" tanya Dea.
"Tapi rasa masakannya gue kayak kenal!" gumam Abdil.
"Maksud kamu?" tanya Dea.
"Akhh. Nggak!" elak Abdil.
"Siapa pun dia, aku bakal banyak terima kasih banget!" ucap Dea sambil memandang ke arah depan.
"Pasti!" jawab Abdil.
"Abdil. Aku belum tau alesan kamu kenapa mau temenan sama aku," ucap Dea yang menoleh pada Abdil.
Abdil yang di tanya hanya diam gelagapan.
"Em ... emang harus ada alasannya, ya?" tanya Abdil sambil menggaruk tengkuknya.
"Semua butuh alesan," jawab Dea.
"Karena gue pengen punya adik cewek!" ucap Abdil sambil menundukan kepalanya.
"Hah?"
"Saat gue kelas satu SD. Mama meninggal gara-gara melahirkan calon adik cewek gue," ungkap Abdil sambil tersenyum getir.
"Saat itu gue dan papa merasa terpukul, kehilangan dua orang paling berharga dalam keluarga kecil kita. Tapi papa selalu meyakinkan kalo gue bakal dapet mama baru yang bakal sayang sama gue sama sayangnya seperti, Alm. mama," lanjut Abdil sambil melirik Dea.
Dea hanya diam, ternyata Abdil juga memiliki kisah hidup tak kalah menyedihkan darinya. "Lalu kamu udah kamu sudah mendapatkannya?" tanya Dea.
"Saat kelas tiga SD, dua tahun setelah mama pergi papa nikah sama mama gue yang sekarang. Awalnya gue nolak tapi setelah beberapa lama papa menikah sama mama, gue ngerasa kasih sayang mama tiri sama kayak kasih sayang Alm. mama gue. Sejak saat itu hidup gue kembali berwarna," jawab Abdil.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️terbit] 1. The Girl That Hurt
Teen Fiction(𝐒𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐭𝐞𝐫𝐛𝐢𝐭 𝐭𝐞𝐫𝐬𝐞𝐝𝐢𝐚 𝐝𝐢 𝐒𝐡𝐨𝐩𝐞𝐞 𝐅𝐢𝐫𝐚𝐳 𝐌𝐞𝐝𝐢𝐚-𝐏𝐚𝐫𝐭 𝐦𝐚𝐬𝐢𝐡 𝐥𝐞𝐧𝐠𝐤𝐚𝐩) "Anak pembawa sial!" Tuttttt .... Iya. Aku adalah anak pembawa sial dalam keluarga. Namun, dulu aku adalah seorang gadis kecil ya...