Republished : 31 Mei 2021
Happy Reading
Tekan bintang yang di pojok kiri dulu yaa ^_^•
•
•ARUNIKA, terbangun dengan tangan menggeliat keatas. Ia merasa tidur nya sangat nyenyak semalam, walaupun ia mimpi buruk tentang seorang gadis yang kecelakaan mobil, agak nya mimpi itu sama sekali tidak mengganggu nyaman tidur nya.
Mata Arunika terbuka, ia mengerjap pelan.
1 detik
2 detik
3 detik
Arunika melongo, seingatnya kamar tidur nya itu tidak di bangun dengan tembok kokoh bercat putih. Tidak juga mempunyai langit-langit yang bertempel hiasan, pun tidak memiliki jendela super besar yang kini tirai nya terbuka. Dia pun tidak pernah menggunakan aroma lavender di kamarnya, karena di kamarnya hanya ada aroma obat nyamuk bakar yang melingkar warna hijau.
"Sweetheart!" Arunika terlonjak kaget saat seorang wanita masuk begitu saja dari luar "Ya Tuhan, kamu udah bangun. Ya ampun, Ya Tuhan. Gimana ini gimana, ooh iyaa dokter-dokter. Telepon dokter!" Belum sempat Arunika bertanya, wanita itu dengan heboh nya kembali keluar kamar.
Arunika yang kebingungan mencoba bangkit, namun kepalanya mendadak pusing membuatnya meringis sambil memegangi kepala "Loh, kok di perban?" Katanya saat merasa tangan nya meraba kain kasa.
"Runi!" Arunika kembali terlonjak kaget pintu terbuka dengan kasar "Akhirnya lo bangun."
"Huaaa gue udah deg-degan kalau lo mati. Gue gak bisa bayangin kalo lo mati masuk neraka, huaaa kasian."
Sontak Arunika melotot, hey apa-apaan gadis heboh ini?! Masa dia di do'akan masuk neraka?
"Lo 'kan banyak dosa. Lo belum tobat, untung lo sadar. Lo bisa tobat dulu sebelum nanti mati." Sambung si gadis tadi.
"Duh Vanya udah deh, ngaco!" Kini mata Arunika melirik pada gadis berambut sebahu "Gimana? Lo udah mendingan? Mana yang sakit?"
Bingung. Itulah yang Arunika rasakan. Kenapa dirinya ada disini dan di kelilingi perempuan-perempuan heboh sih?!
"Run! Woy!" Lagi Arunika terlonjak kaget. Astaga Ia jadi khawatir berlama-lama disini, belum 10 menit saja ia merasa sudah hampir jantungan 3 kali.
Arunika berdehem karena merasa tenggorokan nya yang tiba-tiba kering "Kalian... siapa?"
Baik Meghan dan Vanya sama-sama terdiam. Lalu tertawa kencang "Lo! sumpah ya, sama sekali gak ada bakat buat akting Run." kata Meghan.
"Lo emang cantik, tapi ga bakat jadi artis." timpal Vanya "Jadi lo gak usah drama."
Melihat Arunika yang diam saja, tawa kedua gadis itu terhenti "Lo.. lo beneran gak ingat kita?" Meghan bertanya hati-hati. Arunika mengangguk.
"Coba! coba! Lo inget-inget deh. Tatap muka gue ini. Coba tatap!" Titah Vanya.
Arunika menurut, ia menatap wajah gadis itu. Manis, lucu. Pikir Arunika, namun seberapa lama pun ia menatap gadis yang kini matanya melotot, tetap saja ia tidak ingat siapa gadis itu.
"Emm anu.."
"Iyah! Iyah! ayookk bisa ayok! Lo ingat 'kan?!" Todong Vanya tidak sabaran. Namun Arunika menggeleng, ia benar-benar tidak ingat siapa kedua perempuan ini.
"Coba, Coba! Lo liat muka nya Meghan. Siapa tahu kalau sama yang jelek-jelek lo ingat." Usul Vanya serius.
Meghan yang tidak terima di bilang jelek sontak melotot "Muka gue sama kaya muka lo Bangke!" Katanya gemas. Vanya hanya mendelik pada kembaran nya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARUNIKA'S WORLD (SELESAI)
Fantasy#TRANSMIGRASI STORY 01# PART MASIH LENGKAP. TERBIT, 2021. Versi cetak tersedia di seluruh Gramedia. *** CERITA UNTUK MENTAL BAJA, BERANI BACA SAMPE AKHIR? *** Seingat Arunika Prameswari , malam sebelum tidur, dia masih gadis biasa saja. Gadis yang...