Arunika's World || CHAPTER 03

188K 27.4K 2.6K
                                    

Republished : 31 Mei 2021

Arunika's World

Chapter 03 : Darah Arunika.

Happy Reading!
Tekan bintang di pojok kiri ya sebelum baca ^_^



SMA Saditantra, biasanya selalu heboh oleh pekikan murid perempuan saat pangeran-pangeran tampan datang dengan motor besarnya memenuhi area parkiran. Mereka adalah Praditya Nugha, David, Zulfi dan Pandji. Para cowok tampan dari kelas XI.

Seperti sekarang, kedatangan empat lelaki itu selalu menarik perhatian. Di sisi koridor, di sisi lapang, para perempuan selalu memekik senang saat adegan yang menurut mereka indah itu terjadi; saat Praditya Nugha membuka helm full face nya lalu mengacak asal rambut nya. Ahh sungguh indah.

Keempat nya memang tampan, namun menurut 80% murid perempuan disini, Praditya lah yang paling aduhai. Walau mereka tahu lelaki itu sudah punya pacar, tetap saja tidak bisa mengurangi kadar kekaguman mereka pada lelaki jangkung yang kerap di panggil Nugha itu.

"Gak bareng Vivi lo?" David bertanya saat sudah melepas helm nya "Tumben."

"Dia pakai taksi. Kaki nya masih cedera. Gak bisa di bonceng pake motor." Jawab Nugha.

"Yuk cabut!" Seru Pandji saat keempat nya sudah turun dari motor masing-masing.

Namun suara knalpot berisik dari motor besar yang mendekat, serta merta menarik atensi keempat lelaki itu. Terlebih, saat motor berwarna merah itu tanpa tahu malu hendak parkir di area mereka.

"Dih siapa tuh?" Zulfi membuka suara "Cemewew kayaknya."

David dan Pandji bersiul saat sadar bahwa si pengendara motor itu memang seorang perempuan. Bukan karena mereka tidak pernah melihat perempuan naik motor. Hanya saja ini kali pertama mereka melihat seorang perempuan berkendara motor besar.

Praditya memerhatikan dalam diam, dalam hati ia mengutuk perempuan itu. berani-berani nya dia parkir di lahan pribadinya, disamping motornya pula!

Berbeda dengan Arunika yang seketika salah tingkah di lihat banyak orang, terlebih ada empat cowok yang menatap penasaran ke arahnya, malah yang satu menatap tajam seakan ingin menerkam.

Dengan hati-hati Arunika menurunkan standar motor. Lalu dengan gerakan pelan, ia membuka helm nya. Membuat rambut panjang yang tadi ia gelung asal, terurai indah. Juga memperlihatkan wajah cantik pada mata yang masih menatapnya.

"Woooaaahhhh." Arunika menoleh saat mendengar suara terpukau itu. Menemukan banyak mata yang menatap kearahnya. Kenapa sih?!

"Runi!" Seorang lelaki diantara ke empat itu yang berambut sedikit gondrong menyerukan nama nya.

Karena tidak kenal, Arunika hanya tersenyum kikuk sambil melambai tangan ragu. Lalu tanpa peduli pada mata yang menatap nya heran, Arunika santai saja melepas jaket jeans milik nya. Setelah selesai, ia membenarkan tas punggung nya. Dan turun dari motor itu tanpa kesusahan.

"Gila lo!" Arunika berjengit kaget saat lelaki gondrong tadi yang ternyata bernama Zulfi di badge name nya, mendekat dan menepuk bahu nya "Keren banget. Naik motor gede."

"Oh ya?" Arunika menjawab kikuk, sedikit salah tingkah karena di sapa lelaki tampan "Biasa aja sih menurutku."

"Me-menurut ku?" beo Zulfi. Menatap heran pada Arunika "Bentar-bentar. Lo kesambet apa gimana Run?"

"Aku?" Kata Runi menunjuk dirinya sendiri "Enggak kok." Jawab nya.

"A-aku?" Kini, Pandji yang menyahut heran.

ARUNIKA'S WORLD (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang