Arunika's World || CHAPTER 44

97K 14.2K 4.9K
                                    

Republished : 05 Juni 2021

Target Vote nya gak sampe, padahal yang baca lebih dari 20 ribu :')
Jadi jangan salahin aku kalau UP nya lama 🌝

Yang selalu Vote tapi enggak pernah sekalipun ninggalin komentar, ada? CUNG!

Yang selalu komen tapi gak pernah Vote, ada? CUNG!

Yang gak tau diri, gak pernah Vote satu chapter pun dan gak pernah komen, ada? BANYAK! tapi gak mau ngaku 🐋

4K Vote dan 2K komen di chapter ini buat update chapter 45, besok! Yuukk bisa, kalau gak bisa aku update minggu depan 🐋

𝐀𝐫𝐮𝐧𝐢𝐤𝐚'𝐬 𝐖𝐨𝐫𝐥𝐝

Chapter 44 : Hasil penyelidikan si kembar.

Happy Reading..

Tinggalkan Vote dan Komen yang banyak ya ✨

Sudah tiga hari, Arunika mengurung diri di kamar. Sejak malam dimana rahasia mengenai Seruni terbongkar, gadis itu sama sekali tidak mau bertatap muka dengan siapapun kecuali dengan kekasih nya, Radit.

Selama mengurung diri itu juga, Arunika ijin tidak masuk sekolah. Begitupun dengan Radit, keberangkatan nya untuk pulang ke Manado ia batalkan karena Arunika tidak ingin di tinggal. Berbeda dengan ayahnya - Hendrik, yang sudah pulang lebih dulu hari kemarin.

Di hari pertama, puteri dari Adam Maheswara itu bertingkah dengan mogok makan. Tidak ada yang bisa membujuk keras kepala nya Arunika, termasuk Radit. Walau gadis itu mau bertatap wajah dengan nya, tetap saja lelaki itu tidak bisa membujuk Arunika untuk makan.

Di hari kedua, Arunika masih tidak mau memakan apapun. Gadis yang biasanya akan sangat rakus jika Deasy memasak ikan kembung balado, hari itu tampak sama sekali tidak tertarik pada masakan Ibu sambung nya itu.

Di pagi hari, Arunika akan bangun dan mandi. Kemudian sesudahnya gadis itu akan melamun sepanjang hari, sebelum tertidur di malam hari sampai menjelang pagi lagi.

Hal itu tentu saja membuat keluarga nya cemas dan khawatir. Termasuk Adam yang di hari ketiga ini merasa sangat putus asa "Dit, Aruni belum mau makan?" pria itu bertanya pada Radit yang baru saja keluar dari kamar tamu.

"Aku belum ke kamar Aruni lagi Om," Jawab Radit sambil menutup pintu kamar nya sendiri "Aku udah telepon, tapi kayaknya belum bangun." Sekarang, jam sudah menunjukan pukul 07.30 pagi, biasanya Aruni akan menelpon nya untuk datang ke kamar jika gadis itu sudah bangun.

Adam mengangguk lesu "Kamu tolong bujuk dia lagi ya Dit, Om takut dia.. dia.." pria itu tidak melanjutkan kalimatnya. Terlalu takut untuk mengatakan apa yang ia khawatirkan.

Jujur saja, kejadian ini mengingatkan Adam pada kejadian tiga tahun lalu. Dimana Arunika mengurung diri dan berakhir dengan percobaan bunuh diri. Adam takut, kali ini hal itu terjadi lagi.

"Aruni baik-baik aja Om," ujar Radit yang mengerti kekhawatiran Adam "Aku pastiin dia baik-baik aja." Walau tidak makan, Radit selalu berhasil membuat Arunika meminum jus alpukat kesukaan nya. Setidaknya, perut gadis nya itu tidak kosong-kosong amat.

ARUNIKA'S WORLD (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang