Arunika's World || CHAPTER 49

57.8K 9.3K 4.6K
                                    

GUYS BANTU SHARE CERITA INI YA, PLEASE.... 🥰

Arunika's World

Chapter 49 : Kembalinya Seruni.

Happy Reading..

Jangan lupa Vote dan komen



Baca sampai bahwa karena ada Spoiler buat Chapter depan ya.

Sudah dua bulan sejak kepergian Martha.

Tentu, ada banyak hal yang berubah, walau tidak ketara terlihat. Kematian adalah mimpi terburuk bagi orang yang ditinggalkan. Salah satu nya bagi Arunika.

Walau kini gadis itu sudah terlihat membaik, tetap saja siapapun yang bersitatap dengan mata coklat terangnya dengan jarak dekat, pasti bisa melihat betapa redupnya mata itu. Tidak ada binar sedikitpun, pemilik nya benar-benar kehilangan semangat.

Kendati demikian, Arunika tetap menjalani hidupnya dengan baik. Sesuai keinginan Martha, Ia harus menjadi kuat, hebat dan tidak cengeng. Arunika benar-benar tidak pernah menangis lagi semenjak tangis terakhirnya dengan Seno tempo lalu. Arunika tidak ingin Ibu nya diatas sana kecewa karena anaknya lemah.

Namun, hal itu malah membuat semua keluarga dan teman dekat nya khawatir. Takut gadis kesayangan mereka kehilangan rasa jika terus berusaha kuat dan baik-baik saja. Dan kekhawatiran terbesar tentu saja di rasakan oleh sang kekasih yang setiap waktu berada di sisi Arunika, Praditya Nugha.

"Hey, kamu ngelamun lagi." Lelaki itu menegur lembut sembari menempelkan gelas berisi jus yang dingin di pipi putih kekasih nya "Aku ada disini, kenapa masih di lamunin sih?"

Arunika mendelik sambil menerima jus itu, menyesap nya sekali sebelum menjawab "Aku gak ngelamun," sanggahnya "Apalagi ngelamunin kamu, enggak banget. Aku tuh lagi itungin jumlah orang yang ikut PO, kok gak sinkron ya sama barang yang udah ready." Lanjut Arunika sembari menatap banyak nya tumpukan T-shirt di depan sana.

Radit menghembuskan napas panjang, lelaki itu menuntun wajah Arunika agar mau menatapnya "Kamu kecapean, makanya gak fokus. Istirahat aja dulu." Ujarnya.

"Enggak ah, aku lanjutin aja." Tolak Arunika, gadis itu dengan cepat mengambil note beserta pulpen nya.

Radit hanya mampu membuang napas gusar. Keras kepalanya Arunika, bukan tandingan nya. Untuk itu, Radit biarkan saja Arunika sibuk dengan kembali menghitung tumpukan T-shirt dilantai sana. Radit tahu, Arunika butuh kesibukan untuk mengalihkan kesedihan nya.

Dan jika dengan hal ini bisa membuat gadisnya tenang, Radit hanya bisa mendukungnya.

Saat ini, mereka berdua tengah berada di ruko yang dipakai Radit sebagai tempatnya merintis usaha. Tentu saja di Jakarta.

Ya, Radit kembali ke Jakarta.

Jangan tanyakan alasan nya, karena sudah pasti jawaban nya, Arunika.

Jujur saja, lelaki itu di buat pening kepala dengan tingkah kekasihnya. Lebih pening lagi karena konspirasi antara Adam, Hendrik dan Arunika.

Entah kapan dan bagaimana ketiga manusia itu bekerja sama. Yang Radit tahu hanyalah, semua urusan pindahan dari Manado ke Jakarta, sudah selesai setelah dua minggu kepergian Martha. Tak tanggung-tanggung, Adam bahkan mengurus perpindahan sekolah sekaligus adminstrasinya.

Apa Radit pasrah saja? Tidak. Sebagai lelaki, ego nya sedikit tersentil kala tau bahwa Arunika memutuskan jalan hidupnya tanpa berdiskusi. Lelaki itu bahkan sempat bersiteru dengan Arunika dan berakhir dengan gadis itu yang menangis. Dan Radit yang meminta maaf.

ARUNIKA'S WORLD (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang