Warning, Ada adegan kissing.
Yang gak mau dosa dan merasa belum cukup umur, tolong bijak dalam membaca 💛🙏🏻Arunika's World
Chapter 42 : Memulai dari awal.
Happy Reading
Tinggalkan vote dan komen yang banyak ya! ッ♥︎
•
•
•
Arunika patah hati.
Bukan karena Agam yang membentaknya, bukan juga karena Agam yang kini menatapnya tajam bagai ia tersangka pembunuhan. Alih-alih dari kedua hal itu, Arunika malah merasakan sakit hati hanya karena Radit yang kini saling tatap dengan Eldi dalam diam, walau hanya sebentar.
Sedari awal kedatangan Eldi, Arunika tahu bahwa gadis itu menaruh atensi lebih pada mantan kekasihnya itu. Walau cemas, Arunika tetap abai karena Radit pun terlihat cuek dan tidak menaruh perhatian pada Eldi walau jelas gadis itu terlihat beberapa kali melirik-lirik Radit dalam obrolan mereka tadi.
Namun kini, melihat Radit yang masih berjongkok dengan mata menatap lekat gaun Eldi. Arunika sungguh di buat ketakutan, takut bahwa ia akan kehilangan Radit.
Arunika akui, bahwa Eldi adalah gadis cantik yang bahkan bisa membuatnya terpesona di awal jumpa.
Wajah lembut dengan seutas senyum manis, hidung mungil dengan dagu runcing, belum lagi suara lembut dan tawa merdu dari Eldi, membuat kata 'sempurna' tampak pas untuk disematkan pada Eldiana Shafira.
Dan jujur saja, Arunika takut Radit juga akan terpesona oleh kesempurnaan gadis itu.
Aahh agaknya ada satu hal lagi yang harus Arunika akui hari ini selain kecantikan Eldi, yakni tentang sebuah pengakuan bahwa Radit masih menjadi penguasa di hatinya. Posisi lelaki itu masih ada dipaling atas dalam dudukan hatinya. Seberapa kuat pun Arunika menyangkal, akhirnya hari ini Arunika mengakui juga.
Kehadiran Eldiana ternyata mampu membuat Arunika sadar, bahwa jauh dalam lubuk hatinya, ia mencintai Praditya Nugha.
Sedangkan ditempatnya, nyaris lima detik lamanya, mata sipit Radit bertemu tatap dengan mata coklat terang Eldiana, sebelum kemudian Radit kembali menatap gaun Eldi yang penuh bercak darah.
Radit mengakui, mata itu begitu persis, bahkan nyaris sama dengan mata gadis yang ia cintai setengah mati, Arunika.
Namun, seberapa samapun mata itu, tetap saja berbeda. Bukan berbeda mata nya, namun berbeda pemiliknya. Radit, bukan hanya sekali atau dua kali melihat mata coklat terang seperti itu di banyak perempuan. Semua mantan nya, memiliki mata yang sama dengan Arunika, termasuk Vivian.
Sayangnya, walau mata coklat terang mereka sama bahkan ada yang lebih indah dari Arunika, tetap saja tidak ada yang pernah berhasil membuat Radit jatuh cinta.
Arunika selalu juaranya.
Jadi, walau kini mata Eldi menatapnya penuh harap, walau ada air yang membayang pada mata itu, Radit tidak merasakan apapun di hatinya. Jangankan untuk bertekuk lutut, merasa iba pun rasanya tidak ada. Maka dari itu, Radit memilih abai dan menoleh cepat pada Arunika yang mematung ditempat.
"Arun—" seruan dari Radit terhenti kala Arunika dengan cepat naik kepunggungnya. Tangan dingin gadis itu memeluk erat leher Radit dengan kaki jenjang yang Radit sangga di detik Arunika naik ke punggungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARUNIKA'S WORLD (SELESAI)
خيال (فانتازيا)#TRANSMIGRASI STORY 01# PART MASIH LENGKAP. TERBIT, 2021. Versi cetak tersedia di seluruh Gramedia. *** CERITA UNTUK MENTAL BAJA, BERANI BACA SAMPE AKHIR? *** Seingat Arunika Prameswari , malam sebelum tidur, dia masih gadis biasa saja. Gadis yang...