Republished : 02 Juni 2021
⚠️ BIASAKAN BACA NOTE DI BAWAH, BIAR GAK TANYA-TANYA LAGI ⚠️
Arunika's World
Chapter 17 : Sepenggal masa lalu
Happy Reading..
Tekan bintang di pojok kiri dulu sebelum baca 😊
●
●
●
Sudah sekuat mungkin Arunika menekan amarahnya, mengubur keinginan nya untuk segera menampar pipi perempuan ular di depan nya ini, ia hanya tidak ingin semua ini berujung penyesalan. Tapi nyatanya, Vivian memang sengaja memancing emosinya. Maka ketika tepat Vivian menyelesaikan kalimat yang teramat menyakiti hatinya, saat itu juga Arunika merasakan hawa dingin dan mencekam seolah datang menyatu dengan nya. Seperti nya Si Dewi kematian sudah datang. Lalu tanpa bisa Arunika cegah lagi tangan begitu saja melayang dan mendarat di pipi putih kekasih Praditya Nugha itu.
"Arunika!!" bahkan seruan yang meneriaki Namanya tidak Arunika gubris walau dengan jelas Arunika bisa mendengarnya, ia pun tahu Praditya sangat marah karena dirinya sudah menampar gadis kesayangan lelaki itu. Tapi ia tidak peduli, amarahnya lebih besar dari siapapun yang ada disini.
Wajah Vivian masih tertoleh kesamping akibat tamparan nya yang keras, Arunika mendekat ia raih dagu gadis itu agar bisa menatapnya. Pipi putih Vivian merah, dan sudut bibir gadis itu berdarah, anehnya, tidak ada secuilpun rasa menyesal, malah Arunika merasa sangat puas melihat itu.
"Jauhin tangan lo sialan!" Lagi, Arunika bisa mendengar gelegak amarah Praditya tapi ia tetap abai, ia tatap Vivian didepan nya dengan nyalang.
Melihat Arunika yang terkuasai emosi, Praditya hendak mendekat, namun urung ketika mata dingin Arunika menatap nya datar "Berhenti disitu Praditya, atau dagu pacar kamu ini bakal remuk." Ancam Aruika dengan jari yang semakin erat mencengkeram dagu runcing Vivian. Membuat Vivian meringis kesakitan.
Ditempatnya Praditya terhenyak, tatapan mata Arunika teramat asing dimatanya. Dingin, seolah gadis itu menatap orang lain, seolah dirinya adalah orang asing.
Melihat Praditya yang mematung, Aruniika Kembali menatap Vivian "Asal kamu tahu Praditya, gadis berwajah malaikat ini hatinya lebih busuk dari bangkai."
"Arunika! Jangan keterlaluan."
Berdecih sinis dan mengabaikan Praditya, Arunika lantas terkekeh hambar "Sakit hmm?" tanya Arunika saat Vivian meringis dengan lelehan air mata turun ke pipi nya "Aku peringati Vivian, ini bukan apa-apa. Aku bisa berbuat jauh lebih dari ini. Jadi, jangan berani kamu hina lagi mommy Martha, karena aku enggak akan tinggal diam."
Kalimat Arunika rampung bertepatan dengan Praditya yang menepis kasar tangan nya "LO KETERLALUAN! LO IBLIS!" maki lelaki itu dengan nada tinggi. Mata Praditya gelap oleh amarah.
"Aku gak peduli kamu mau sebut aku apapun, kamu gak lagi penting, Praditya." Tatapan Arunika kian dingin "Iblis?" Arunika terkekeh sinis "Bakal aku perlihatkan siapa iblis disini sebenarnya, tunggu aja. Dan aku harap, kamu gakkan menyesal." Sungguh perpaduan Arunika dan Runi, membuat Praditya dan Vivian terpaku ditempat. Sangat mengerikan.
"Dan kamu.." Arunika kembali menatap Vivian "Jangan merasa jadi pihak yang paling tersakiti Vivian. Kita berdua tahu benar siapa yang paling tersakiti disini. Kamu mulai main drama? Mancing emosi aku supaya meledak dan sekarang.. kamu berperan jadi korban?" arunika menatap remeh "Nice. Tapi kamu jangan senang dulu, karena aku yang akan mengatur ending nya, aku.. yang akan menutup drama sialan yang kamu bikin ini." Ucap Arunika terdengar bagai janji mematikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARUNIKA'S WORLD (SELESAI)
Fantasy#TRANSMIGRASI STORY 01# PART MASIH LENGKAP. TERBIT, 2021. Versi cetak tersedia di seluruh Gramedia. *** CERITA UNTUK MENTAL BAJA, BERANI BACA SAMPE AKHIR? *** Seingat Arunika Prameswari , malam sebelum tidur, dia masih gadis biasa saja. Gadis yang...