Arunika's World || CHAPTER 25

114K 22K 1.8K
                                    

Republished : 02 Juni 2021

Haaii ada yang nungguin?

monmaap numpang ngakak dulu HAHAHA itu di chapter 24 pada ngapain woy? komenan nya sampe 406, ku yakin isinya hujatan semua wkwkwk (*/ω\*) tapi makasih banyak lho buat antusiasme kalian buat cerita ini, sayang banyak-banyak deh (❁'◡'❁)

*AKU TUNGGU 400 VOTE NYA!*
🤣🤣🤣

Arunika's World

Chapter 25 : Sebuah kebenaran

Happy Reading..

TAP BINTANG DI POJOK KIRI DULU SEBELUM BACA YA :)

"Nugha udah keluar." Tunjuk Martha pada motor Praditya yang baru saja keluar dari gerbang tinggi di depan sana, dirinya dan Vivian sengaja menunggu disini, di dalam mobil "Kamu yakin, ini rumah mereka?" pasalnya, Martha sudah lama tidak berkunjung kesini kerumah mantan suaminya itu.

Seingatnya, rumah Adam yang dulu terbilang sederhana. Namun, melihat bagaimana kini rumah itu menjulang tinggi dengan gaya eropa. Martha jadi menduga-duga, apa Adam sudah sekaya suaminya?

Di sisi nya, Vivian sedang mengkompres sudut bibir yang terluka ikut menoleh, memerhatikan rumah Arunika "Iya ini rumahnya." gadis itu menjawab sambilalu.

Melihat wajah Vivian yang memar-memar, Martha berdecak "Ini Arunika yang nampar kamu begini?" tanya nya untuk kesekian kali memastikan.

Menaikan sebelah alis, Vivian menatap Martha menyelidik "Mommy gak percaya sama aku?"

"Enggak bukan gitu." Martha buru-buru menyangkal "Mommy cuma agak heran aja sih, soalnya waktu di Mall, Aruni keliatan beda."

"Beda gak beda, dia tetap benalu." Sahut Vivian, usai dengan urusan nya mengobati sudut bibir. Vivian menghadap samping sepenuhnya "Mommy lihat ini." Telunjuk nya menandai semua luka yang ada diwajah nya "Aku mau, anak Mommy itu juga luka kaya gini. Lebih parah." Katanya "Baru nanti aku bilang Papi beli mobil."

Martha mengangguk "Lain kali kamu ngehindar aja kalau kira nya Aruni mau nampar." tangan Martha mengusap pelan kepala Vivian, walau dengan lembut tetap saja Vivian tidak merasakan kehangatan kasih sayang, dari tangan yang kini jarinya penuh oleh cincin berlian itu

"Kalau aku ngehindar, aku gak ada bukti buat bikin Nugha percaya." Jelas Vivian. Ya, selama ini dia rela mengorbankan dirinya sendiri untuk menjadi umpan. Di tampar, di jambak, di pukuli, tidak masalah bagi Vivian, selama itu bisa membuat Praditya membelanya.

Martha hanya menghela napas, Vivian dan ambisi nya, selalu mengerikan "Kita masuk ke dalem sekarang, sebelum Adam pulang." Putus Martha sambil menginjak pedal gas untuk masuk ke dalam istana Maheswara itu..

***

Arunika sedang berbaring menatap langit kamar, merutuki dirinya sendiri yang bisa-bisa nya mewek lagi di depan Radit. Tapi harus bagaimana lagi, kondisi nya sedang tidak sehat, tubuh dan pikiran nya lelah, dan kehadiran Radit yang murka tadi sungguh membuat pertahanan nya runtuh.

Sepulangnya Radit 10 menit yang lalu, dirinya langsung naik ke kamar walau harus terseok karena badan nya yang masih gemetar. Maka disini lah sekarang, diam sambil mendengarkan lagu yang ia sambungkan dengan pengeras suara. Speaker bluetooth.

ARUNIKA'S WORLD (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang