Arunika's World || CHAPTER 27

121K 19.5K 2.2K
                                    

Republished : 02 Juni 2021

Arunika's World

Chapter 27 : Ketakutan dan Kegelisahan.

Happy Reading

Besok update kalo vote sampe 700. Lho?!

(◠‿◕)

Vivian Humaira Tjandra, adalah anak tunggal dari Hari Tjandra dengan mendiang istrinya terdahulu. Verlita Tjandra, sang Ibu, meninggal tepat setelah lahirnya bayi cantik itu ke dunia. Lahir dan besar tanpa sosok Ibu semenjak kecil tentu saja takdir terpahit bagi Vivian, walaupun perihal nyawa adalah kehendak Tuhan, tetap saja hal itu meninggalkan rasa bersalah di hati Hari. Merasa bersalah karena tidak bisa memberikan kasih sayang sempurna, meskipun dirinya sudah mencurahkan seluruh kasih sayang nya.

Vivian, besar di tangan Hari dibantu oleh Baby sitter. Hari, bukan hanya mencurahkan kasih sayang yang besar, melainkan pria itu juga selalu memanjakan Vivian. Untuk puteri kecilnya, Hari sanggup melakukan apapun. Perihal Membuat Vivian Bahagia, adalah tugas utama nya.

Di perlakukan bagai tuan puteri, mempunyai paras cantik dan berhati baik layaknya seorang peri, Vivian sejak kecil selalu menerima banyak pujian. Bukan karena cantik saja, melainkan karena dia adalah anak yang pintar dan punya banyak bakat dalam beberapa bidang. Piano, balet, biola sudah seperti teman hidup bagi Vivian. Dan tentu saja hal itu menambah decak kagum untuk banyak orang.

Suatu hari ketika usianya lima tahun, Vivian diajak hari untuk bertamu pada undangan teman nya. Hari memiliki teman dekat yang hari itu anak nya berulang tahun. Vivian Bersama Hari hadir di acara itu, ulang tahun Praditya Nugha ke lima tahun.

Dan sebagai manusia yang menyukai kesempurnaan, Vivian tentu saja menaruh kagum pada lelaki jangkung itu. Praditya kecil, sudah terlihat tampan walau usia nya baru lima tahun. Anak lelaki itu tumbuh dengan badan yang tinggi, kulit putih dan rambut hitam legam dan lebat. Merasa sama-sama memilik kesempurnaan, bagi Vivian tentulah bukan hal sulit untuk mendekati Praditya.

Di acara itu, mereka berdua sempat bertukar sapa, saling melempar tanya, walau saat itu Vivian lah yang banyak bicara. Praditya banyak diam, menjawab jika di tanya, dan akan balik bertanya jika dirasa obrolan mereka menarik. Dan hal itu, malah membuat rasa kagum Vivian kian bertambah. saat itulah, untuk pertama kalinya Vivian menginginkan sesuatu berbentuk manusia.

Hari, setelah tau bahwa Puteri nya ingin berteman baik dengan Praditya Nugha, tentu saja dengan sangat mudah mengatur pertemuan-pertemuan selanjutnya, entah itu makan malam Bersama atau hang out bareng ketika liburan tiba. Hari selalu berhasil, membuat Puteri nya bertemu dengan Praditya.

Di pertemuan-pertemuan selanjutnya, Praditya tidak juga berubah. Masih banyak diam, dan Vivian mulai Lelah sebagai orang yang selalu inisiatif duluan. Karena itulah, Vivian tidak pernah lagi menganggu Praditya walaupun banyak kesempatan dimana mereka pasti bertemu. Vivian mulai abai, karena sebagai anak yang selalu di tuai punjian dan di kejar, ego Vivian sedikit tersentil ketika harus mengejar Praditya, yang selalu mengacuhkan nya.

Praditya terlupakan, dan hal kedua yang Vivian inginkan berbentuk manusia adalah Martha. Ibu dari teman sekolahnya, Ibu Arunika. Sejak pertama kali bertemu dengan wanita itu, Vivian yang dari kecil tidak pernah merasakan kasih sayang Ibu, langsung jatuh hati karena sikap hangat Martha. Wanita itu begitu lembut, begitu penuh kasih sayang kepadanya, begitu memanjakan nya, dan kekosongan posisi seorang Ibu di hati Vivian, dengan mudah terisi dengan Martha.

ARUNIKA'S WORLD (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang