ARUNIKA'S WORLD (SELESAI)

Aʀᴜɴɪᴋᴀ's Wᴏʀʟᴅ || CHAPTER 38

Republished : 04 Juni 2021.

Aʀᴜɴɪᴋᴀ's Wᴏʀʟᴅ

Chapter 38 : Sedikit terungkap.

Berisi 6100 Kata, baca pelan jangan buru-buru.

Kasih Vote dan Komen yang banyak supaya cepet Up!

Happy Reading...

•

•

•

Arunika merasa perasaan nya jungkir balik.

Arunika yakin, beberapa waktu lalu ia begitu membenci lelaki dalam pelukan nya ini. Sakit hati merasa terhianati karena Radit yang berpacaran dengan Vivian dan memutuskan hubungan dengan dirinya membuat Arunika tidak sudi untuk melihat lelaki ini lagi.

𝖸𝖺, fakta bahwa Radit berpacaran dengan Vivian yang jelas-jelas adalah saudari tirinya, sukses membuat Arunika patah hati dan kecewa. Yang Meghan katakan memang benar adanya.

Dari sekian banyak alasan Radit menyakitinya, hanya hal tersebutlah satu-satu nya alasan yang membuat Arunika membenci Radit ; Vivian kembali berhasil merebut seseorang yang berharga dalam hidupnya.

Terlalu banyak sakit hati dan air mata yang menemani hidupnya. Arunika pikir, ia tidak akan pernah merasakan sakit hati lagi. Ia pikir dirinya sudah terbiasa dan berteman baik dengan yang namanya sakit hati, kecewa dan terluka.

Namun, nyatanya dia salah besar.

Karena kepergian Praditya Nugha kemarin, nyatanya masih ampuh membuat hati nya sakit. Lebih dari sekedar patah hati, tentu saja.

Hal lain yang Arunika pahami adalah sakit hati dan terluka karena di hianati nyatanya tidak sesakit ketika lelaki itu pergi. Kalau boleh lebay, Arunika merasa tidak seimbang tanpa Radit di sisinya.

Dan anehnya, sakit hati itu terobati hanya dengan satu pelukan yang lelaki itu beri.

Ya Tuhan, kenapa murah sekali?

Masih dalam pelukan yang nyaman dan hangat, Arunika merasakan pergerakan dari Radit. Lelaki itu sedikit membentang jarak, namun di detik yang sama Arunika maju dan menutup jarak.

Radit berdecak keras "Lepas dulu, baju gue basah." Suara beratnya mengudara. Suara yang begitu Arunika rindukan, terlebih dua hari kemarin. Di dalam pelukan, gadis itu tersenyum kala Radit mendengus.

Alih-alih melepas pelukan seperti yang lelaki itu perintahkan, Arunika memilih eratkan lilitan tangan nya pada pinggang Radit saat beberapa cewek remaja menatap penuh damba pada mantan kekasih nya ini. Dia tidak suka.

Merasa bahwa tidak ada tanda-tanda dari Arunika untuk melerai pelukan, Radit dengan mudah mengubah posisi. Menarik Arunika untuk ia gendong di depan, membuat kaki perempuan itu reflek melilit di pinggang nya sementara tangan halusnya bertengger pada kedua bahu Radit.

Bak menggendong koala yang menempel padanya, Radit sama sekali tidak terlihat keberatan. Lelaki itu justru dengan santainya mulai berjalan memasuki bengkel tempatnya bekerja menuju tempat khusus karyawan.