Republished : 02 Juni 2021
Kalian tau kan jadwal update ku Rabu dan Sabtu? tapi kok aku update terus yaa :((
Seneng engga? kalau seneng chapter ini bisa tembus 150 gak? #Plakk ngelunjak lu thor wkwk
Dahlah, happy weekend ya! :)
Arunika's World
Chapter 18 : Kebodohan Arunika.
Happy Reading..
TEKAN BINTANG DI POJOK KIRI DULU SEMBELUM BACA! :)
•
•
•
Arunika masih mengetuk- ngetuk sepatu butut itu di kepalanya ketika mata hitam legam lelaki di depan nya menatap datar. Jujur saja, dirinya ngedadak blank sekarang, kalau saja lututnya tidak luka ia pasti sudah kabur pontang-panting di detik Agam membalik badan.
"Kak Agam, ngapain disini?" Tanya nya mencairkan suasana, senyum bodoh tadi sudah lenyap berganti dengan sengiran lebar. Arunika harap, tidak ada bubuk tahu yang menyelip di sela giginya mengingat saat tadi istirahat ia makan pais tahu.
Agam, lelaki yang berdiri menjulang tinggi di depan nya tidak merespon apapun. Mata hitam lelaki itu meniliti Arunika dari atas sampai bawah lalu balik lagi keatas. Arunika jadi salah tingkah sendiri dibuatnya. Apa Agam terpesona ya, sampai menelitinya dengan lama?
Sedangkan Agam, ia melangkah mendekat pada Arunika, mempersempit jarak. ia meneliti setiap detail dari gadis itu, rambut yang di ikat asal, wajah putih polos yang acak-acakan, seragam kusut berantakan, serta lutut yang meninggalkan jejak darah mulai mengering. kalau saja Agam tidak tahu gadis ini adalah salah satu murid di Saditantra, ia pasti sudah mengira Arunika adalah pejuang perang, atau bisa jadi pasien sakit jiwa yang kabur, karena sampai detik ini gadis yang nyengir lebar di depan nya itu masih saja mengetuk-ngetuk kepala dengan sepatu.
sebenarnya, orang macam apa yang berdiri di depan Agam ini?
"Apa?" Tanya Agam saat Arunika menggoyang-goyangkan sepatu itu tepat di depan wajahnya.
Ditempatnya, untuk beberapa alasan Arunika merasa jantungnya berdebar. Melihat wajah Agam dari jarak sedekat ini, mendengar suara bariton Agam sejelas ini, kok Arunika merasa pijakan kaki nyagemetaran ya? Apa ada gempa dadakan? Iya, gempa di hati lo! ejek suara sinis di telinga nya, suara si Runi kuyang!
Sadar sudah terlalu lama mengamati wajah Agam, Arunika berdehem canggung, ia nyaris melupakan niat nya untuk membalas lemparan sepatu ditangan nya. Maka, sebisa mungkin Arunika merubah ekspresi bodohnya menjadi ekspresi serius. seserius debt colector penangih hutang "Ini, liatkan ini apa?" Tanya Arunika, gadis itu tanpa mau repot menunggu jawaban retorisnya, Arunika melanjutkan "Kenapa kak Agam lempar sepatu ini ke kepalaku?" lanjutnya dengan tatapan sinis dan dagu terangkat tinggi. hayoh takutkan lo Agam?!
Agam melirik sepatu itu dan wajah Arunika bergantian "Gue gak sengaja." Ucapnya tanpa rasa menyesal "Sini sepatunya." lanjutnya meminta sepatu itu.
Lagi, kaki Arunika mendadak gemetaran mendengar suara berat Agam, misi balas dendam nya lenyap dalam hitungan detik saat matanya bertatapan lagi dengan mata Agam, dengan wajah oon ia mengulurkan tangan nya yang memegang sepatu itu "I-ini.." dan ketika tangan besar Agam menyambut uluran tangan nya, saat itu juga tangan Arunika ikut gemetaran. Bahkan sepatu itu nyaris jatuh saking hebatnya tangan Arunika gemetar.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARUNIKA'S WORLD (SELESAI)
Fantasy#TRANSMIGRASI STORY 01# PART MASIH LENGKAP. TERBIT, 2021. Versi cetak tersedia di seluruh Gramedia. *** CERITA UNTUK MENTAL BAJA, BERANI BACA SAMPE AKHIR? *** Seingat Arunika Prameswari , malam sebelum tidur, dia masih gadis biasa saja. Gadis yang...