Arunika's World || CHAPTER 26

116K 19.7K 4K
                                    

Republished : 02 Juni 2021.

Huaa vote nya sampe 589 🥲 makasih banyak ya Baby-baby kuuu, terharu banget ya Ampun 😭🤧

TOLONG TANDAI TYPO!

Arunika World

Chapter 26 : Hilangnya kewarasan

Happy Reading..

500 Vote lagi bisa kali (づ ̄ 3)

Praditya, sedang berhenti di perempatan lampu merah saat ia merasakan getaran panjang dari saku celana seragam nya. Sekali, ia abaikan, namun nyatanya ponselnya itu berdering lagi. Terpaksa Praditya menepi, untungnya ia memang berada di sisi kiri jalan membuatnya dengan mudah menyingkir dan berhenti di trotoar.

"Halo." Sapanya setelah panggilan terhubung "Kenapa Zul? Tanya nya pada sang penelepon, Zulfi.

"Lo udah liat, Video yang di share Vanya di group?" Disana Zulfi bertanya rusuh.

"Gue belum liat." Sebenarnya ia sudah tahu bahwa group sekolah Angkatan nya sudah ramai sejak pulang sekolah tadi, namun Praditya abaikan karena biasanya, Group itu hanya berisi hal tidak penting dan gosip yang sedang ramai mengenai anak Saditantra "Kenapa emang?"

"Lo liat deh sekarang, parah beuh." Sahut Zulfi masih rusuh "Eh gue forward aja dah ke lo soalnya udah ketimbun sama komentar netizen. Lo liat sekarang ya, jangan di nanti-nanti." Ucap lelaki itu sebelum menutup panggilan.

Selang beberapa detik, Praditya menerima satu pesan berupa Video, ia unduh Video itu sebelum kemudian meningkatkan cahaya layer ponsel nya agar terlihat jelas. Kening nya berkerut dalam kala ia melihat isi Video itu, adalah video saat tadi Vanya dan Meghan membully Vivian. Tidak ada yang aneh dengan Video itu, sebenarnya apa maksud Zulfi?

Merasa penasaran, Praditya ulangi lagi Video itu. Kali ini, ia memaksakan diri untuk memakai earphone, sengaja ia besarkan volume nya agak terdengar jelas mengingat ia sedang dijalan. Lelaki itu, mendengarkan dalam diam sebelum kemudian apa yang di ucapkan Vivian disana, seolah melumpuhkan sekujur tubuhnya. Jantung nya berpacu cepat, sementara ingatan nya melayang pada kejadian lima belas menit lalu. Saat ia menuduh Arunika dan memaki gadis itu tanpa ampun.

Praditya, mendadak merasa lutut nya lemas, debar jantung nya bertalu menyakitkan, sesuatu yang meyesakan dada nya membuat nafas lelaki itu terasa berat dan sulit "Aruni." Katanya menggumamkan nama gadis yang ia ingin temui sekarang juga.

Meski tenaga nya kini seolah hilang, Praditya memaksakan memutar balik kuda besi nya. Ia harus menemui Arunika, ia harus meminta maaf pada gadis itu atas segala kebodohan nya.

Arunika, gadis itu akan memaafkan nya kan?

***

Setelah berkendara dengan kecepatan tinggi, Praditya akhirnya sampai. Keningnya sempat mengernyit saat melihat mobil Martha terparkir di halaman. Jantung nya kian berdebar tidak nyaman, pikiran nya selalu tertuju pada hal buruk, dan Praditya harap, tidak terjadi apa-apa pada Arunika di dalam sana. Dengan Langkah tergesa lelaki itu berjalan menuju pintu rumah yang tidak tertutup rapat, dirinya hendak masuk namun urung saat mendengar kegaduhan didalam sana.

Kaki nya terpaku ditempat kala mendengar suara lemah dan putus asa dari Arunika, belum lagi suara bentakan Martha yang menghardik disana, sekelebat bayangan datang di kepalanya, tentang bagaimana tadi ia pun ikut membentak dan menuduh Arunika, bagaimana ia meluapkan amarah nya pada gadis itu, tentang bagaimana ia meninggalkan Arunika dengan cara yang paling bajingan.

ARUNIKA'S WORLD (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang